Kamis, 12 Oktober 2017

Double miracle from Semesta (Coldplay, Bangkok)

Dari dulu gw punya bucketlist pengen nonton Coldplay. Sejak realized kalau traveling bikin gw lebih bahagia ketimbang nonton konser, gw prefer mengeluarkan uang buat traveling dibandingkan untuk nonton konser, konser terakhir gw itu konser blur, itu yang gw beli sendiri 900 ribuan kalo ga salah, wew mayan juga yak… terus sadar kayanya hanya kesenangan sehari, dan ya gitu-gitu aja ga terlalu ngaruh buat hidup, so I decided to spend it well for traveling. Tapi…. Coldplay harus sih, ini salah satu bucketlist terbesar gw, tapi to spend money for it, hmm I would think twice.

Sekitar bulan Maret, temen gw Evida bilang bakal nonton Coldplay di bangkok, and I was like, serius lo?? seneng bangeeettt, gw juga pengen… tapi nanti dulu deh, kalau ada rejeki lebih, I said to her. Well, I really want to see Coldplay actually… hmm….
Beberapa minggu setelah obrolan itu, sebuah kejadian membawa gw ke suatu peristiwa, dan membuat gw DAPET TIKET COLDPLAY GRATIS, plus AKOMODASI and WITH ONE FRIEND, OMG, gw seneng banget, permintaan gw terkabul lagi, dan gw dapet bonus, bisa pergi nonton sama Mayora. Kebetulan Mayora juga suka coldplay dan kepengen juga nonton Coldplay. Gila gila, I was so happy. God is really good.
April, 4.
Mayo memutuskan untuk cuti dari hari kamis, kami berangkat ke Bangkok hari itu. Tiba dibangkok sore hari, ini pertama kalinya gw traveling berdua doang sama Mayo, kaya apa ya rasanya…
Perjalanan kami hampir 4 jam, dan karena pesawatnya cukup low budget, kami ga dapet makan, jadi saat tiba di airport kami memutuskan untuk cari makanan terlebih dahulu. Kami makan tepanyaki, cukup enak. Oh sebelumnya kami memutuskan utnuk membeli sim card Thailand, kami hanya beli 1 aja, cuma 4 hari ini kan dan kami bisa tetring an juga. Setelah makan, kamipun pergi menuju penginapan yang kami pesan dari beberapa hari sebelum keberangkatan, namanya Nasa Vegas. Menurut gw traveling di Bangkok cukup nyusahin karena keterbatasan bahasa. Awalnya kami browsing bagaimana menuju hotel kami. Ada yang bilang kami harus naik shuttle ke bandara yang satunya, lalu dari situ bisa naik taxi, ternyata pas kami mau naik shuttlenya, shuttle itu khusus untuk penumpang yang punya tiket dengan penerbangan bandara Suvarnabhumi. sedangkan tiket kami ya untuk penerbangan bandara Don Mueang. Yowes nasib deh ga bisa naik shuttle. Kalau naik taxi dari bandara Don Mueang ke hotel, kira-kira 400an bath, wew mahal juga, sekitar 140an ribulah ya. Akhirnya kami coba cari tahu, dan memutuskan untuk naik bus, sebelumnya kami bertanya kepada petugasnya bagaimana caranya ke daerah terdekat dengan MRT menuju hotel kami. Biaya bus cukup murah, membawa kami ke daerah Mochit.
Di Mochit kami dengan sotoynya naik MRT dan Rail link, dan kami nyasar, entah dimana, hahahha… begitulah kalau di Bangkok, well senengnya sih jadi ada cerita seru. Setelah nyasar, entah dimana, dan karena ga bisa baca jalur yang benar, kami memutuskan untuk naik taxi dari tempat kami berada. Untuk mencari taxi di Bangkok harus sabarrrr, karena banyak yang tidak bisa berbahasa inggris dan banyak yang tidak mau kalau jalannya jauh atau macet, zzzzz… tubuh sudah lelah, tapi dibantu dengan Mayo, untungnya kami saling membantu, walaupun karena cape pasti kesel-keselan dikit. Akhirnya sampailah kami di HOTEL, HORE. Dan ternyata hotelnya tidak sesuai ekspektasi, hotelnya hotel tua gitu, kuncinya aja masih kunci analog, dan kamarnya super kecil, hahaha, untung aksesnya gampang dan didepan hotel kami persis ada family mart. Kami memutuskan untuk istirahat bentar, lalu membeli beberapa keperluan di family mart. Malam hari kami memutuskan untuk jalan-jalan dan mencari makanan di sekitar hotel, sejauh mata memandang sih ga ada tuh warung makan atau pasar-pasar, akhirnya kami memutuskan untuk random jalan kaki entah kemana, sesuai feeling aja, lumayan jauh kami jalan kaki, belom liat tanda-tanda ada warung, ada sih jajanan pinggir jalan, tapi kami mencari pasar-pasar keramaian yang jualan macem-macem. Tadinya kami ingin naik bus, taxi atau kembali ke hotel jika masih tidak terlihat apa-apa. Akhirnya kami memutuskan untuk naik taxi, dan ternyata tidak jauh dari kami naik taxi, sudah sampe ke pasarnya, ternyata itu pasar di depan stadion rajamanggala, dimana tempat kami nonton konser esok harinya. Gw sempet belanja 2 dress, lucu-lucuu, dan muree benerrr, ga sampe 100ribu kalau di rupiahin, gawat… Setelah belanja sedikit dan liat-liat, kami memutuskan untuk mencari makan di seberang pasar, kami masuk kesebuah gang yang cukup ramai dan menarik, dan mencari makan disana. Kami mamutuskan untuk makan di sebuah restoran melayu yang pegawainya semua orang melayu. kami mau memesan tom yum, tapi karena bahasa, jadi kami bingung, untungnya ada seseorang yang lumayan bisa berbahasa Indonesia membantu kami untuk memesan makanan yang rekomended dan enak disana. Tomyumnya enakkk dan segeerr, yummm.. gw selalu suka tomyum asli Thailand, dan harganya tidak mahal. Diseberang tempat kami makan, ramai dikunjungi orang-orang, kayanya sih cafe, tempat orang nongkrong gitu, disana kaya ada nobar gitu, fufuu… menarik.. Setelah kenyang, kami memutuskan untuk pulang dengan taxi, sesampainya di hotel, kamipun beristirahat.
Hari kedua,
Coldplay daaay, kami bangun pagi-pagi untuk foto-foto dan keliling disekitar hotel. Nah di depan hotel kami persis ada jalur kereta api, wew kan, kapan lagi yekan bisa foto-foto di rel tinggal ngesot. Mayan deh kami foto-foto disana beberapa saat, fufu kece..





Setelah berfoto ria, kami kembali ke hotel untuk ambil dompet, untuk cari sarapan, kami menuju ke gedung sebelah hotel kami, namanya Nasa something, lupa hehe.. nah disana ada restoran subway, kamipun memutuskan untuk sarapan subway. Sebenernya I'm not a fan of bread, bukannya ga suka sih, tapi apa ya, ya kurang aja gitu, but that's ok. Gw memesan dengan menu meatball, kalau Mayo memesan yang ham kalau ga salah inget, makanlah kami disana. Sesudah makan kami jalan-jalan di sekitar sana, dan gw liat-liat baju yang dijual di pinggiran dalem gedung itu, ternyata kece-kece dan murahhh.. wahh kalap, tapi karena yakin di tempat lain lebih murah, akhirnya gw hanya membeli 1 baju, lalu kami berfoto-foto ria lagi disekitar sana, ternyata gedungnya keren, menyenangkan dan banyak spot foto, sepi pula, mantap.
Sesudah puas makan dan foto, kami harus packing untuk pindah hotel, ke daerah china town, yang ternyata lumayan jauh dari venue nonton Coldplay. Venuenya sesungguhnya lebih deket dari hotel kami yang sekarang ini, Nasa Vegas. Setelah selesai packing, kami mencari taksi. Pertama kami pergi ke seberang hotel depan family mart, tetapi kemudian kami ragu kalau itu arah yang benar, setelah di google map in, ternyata kami harus menyeberang lagi ke arah lain, biar searah dengan perjalanan kami. Dan mulai lagi deh, cari taksi di Bangkok susaaah, banyak yang nolak, atau ga bisa bahasa inggris, huff, diuji banget kesabarannya. Mau naik bis, bingung naek yang mana, dan finally kami dapet juga taksinya setelah menunggu lumayan lama.

Berangkatlah kami menuju hotel kami yang kedua di daerah china town, jauh men, haha, mayan juga ongkosnya. Setelah sampai, kami check-in, dan yayy hotel yang kali ini bagus, nice! Setelah menaruh barang, kami mencari makan siang, oh sebelumnya, gw janjian dengan seorang teman gw Evida, dia bilang mau ikut kami ke venue Coldplay, karena dia udah ditinggal temen-temennya, I said ok, kan mayan juga ongkos taksinya bisa sharing. Sembari menunggu Evida ke hotel kami, gw dan Mayo mencari makan, sekalian jalan-jalan di sekitar hotel, dan daerah hotel kami yang kedua ini juga seruuu, setelah mampir ke mini market untuk membeli aqua, kami memutuskan makan Mcd thailand, dengan menu nasinya, dan ga disangka ternyata enakkk, kami suka banget sama sambelnya, ada rasa-rasa tom yumnya.
 Setelah makan siang kami kembali ke hotel, dan Evida sudah ada disana. Setelah menaruh barang yang tidak diperlukan, dan mengambil barang yang diperlukan untuk ke konser, kami mencari taksi. Awalnya kami mencoba memesan grab/uber ternyata, jeng jeng jeng, harganya mahal banget ke stadion rajamangala, dan sepertinya lagi high demand karena pada hari itu lagi traffic dimana-mana, nooo… Akhirnya kami coba memanggil taksi manual, karena setau kami taksi manual tidak semahal itu, dan… ya like usual susah banget nyari taksi, huu.. kami menunggu lumayan lama, ada yang nolak kejauhan, ada yang gatau rajamangala dimana, ada yang ga bisa bahasa inggris, macem-macem deh, dan akhirnya Evi bilang, kita naik uber aja yuk, gw sih masi kekeuh mau nyoba beberapa taksi lagi, tapi Evi dengan polosnya mesen aja gitu tanpa bilang-bilang.. yah mau gimana lagi, udah dapet, dan ternyata harganya mahal pisan, diatas 200/400an ribuan, gw lupa pastinya kalau di rupiahin, hiks, bisa buat belanja. Tapi ya mau gimana lagi udah kepesen, dan jalanan super macet, gile, even worst dari jakarta, zzzz.. Setelah menempuh perjalanan yang lumayan lama, akhirnya kami sampai di venue, pertama kami ke mini market di depan venue dulu untuk beli air, karena gw haus pisan. Setelah itu kami menukar tiket, dan sedikit berfoto-foto, yayy excited!! akhirnya kesampean nonton coldplay.
 Setelah kami mau masuk ke stadion, ternyata tiketnya evi ada di temennya yang mana temennya itu udah masuk ke dalem, dan banyak alesan ga mau keluar lagi, karena susah keluar, dll dll. Terus Evi kaya lumayan sedih gitu karena bingung, terus dia bilang, "Ayunda kamu masuk duluan aja, aku nyusul nanti," dan dia sedang kontek-kontekan dengan temennya yang megang tiket dan yang katanya susah keluar itu. Gw kasian banget sama Evi, ga tega buat ninggalin, akhirnya kami mencari jalan keluar dengan, gw dan Mayo masuk ke stadion, dan ambil tiket Evi, dan keluar lagi untuk kasih ke Evi. Batre gw sekarat, dan gw kontek-kontekan dengan temennya Evi, saling cari-carian walau kami gatau wajah kami masing-masing, udah dikasi petunjuk dan foto dimana keberadaan kami masing-masing, masih aja ga nemu, hufff.. tiba-tiba ada yang manggil gw, eh ada Gatot dan temen-temennya di tribun atas, haha ketemu juga sama doi. Lalu, gw masi aja kerepotan banget ngurusin tiket Evi. Mayo yang ngeliat gw kerepotan bilang udahlah biarin aja, ya tapi gw kasian banget sama Evi sembari gw ngomel-ngomel kenapa temennya gamau keluar. Temennya pun sempet gw omelin, haha padahal ga kenal, lol. Abisnya kan mereka pergi sama-sama kok harus jd gw yang repot, bukannya keluar sendiri. Ya walaupun di satu sisi Evi salah sih, dia memilih berangkatnya pisah, kan temennya juga jadi kagok. Dan ternyata temen-temennya evi kayanya beda kelas sama kami, jadinya ya wajar ga ketemu, zzz.. Tiba-tiba batre hp gw mati. Yasudahlah.. gw mendoakan supaya Evi bisa masuk soalnya kasian banget dia udah excited banget, masa harus beli tiket lagi. Nothing I can do, cuma bisa doain. Dan gw ga bisa hubungi Evi lagi karena hp gw yang 1 yang ada nomernya Evi dan temen udah abis batrenya, powerbankpun udah abis, wasalam.
Lalu kamipun mencari spot terbaik untuk nonton, agak ditengah, tapi penuh banget sama orang-orang, dan banyak banget orang Indonesianya disana-sini. Dan ternyata mulainya lama banget, gile, pertama ada opening act dari vokalis cw yang entah siapa itu gw lupa, setelah dia selesai manggung, ternyata coldplay nya masi lama, cape dan pegel pol. Kami sampe ga bisa duduk saking penuhnya, nungguin aja deh kami berdiri, gile pegelnya minta ampun, setelah nunggu lama, sekitar jam 9an, coldplaynya mulai. WOAWWW!!!!! GILAAA SENENG BANGET POL POL POL, kami diberi gelang yang bisa nyala, dan pas nyala bergantian keren banget gila ngabluuuu, kaya bintang-bintang dan kunang-kunang, gilaa akhirnya nonton Coldplay, dan gilaa nontonnya sama MAYO, seneng banget ya Tuhan. Nyanyi-nyanyi, joget-joget, jejingkrakan deh kami, seneng banget gilee… Malam itu, terasa sangat gerah banget, padahal di outdoor, dan rasanya jadi sedikit sesak nafas, karena cape, rame banyak orang, sesek but excited, perasaannya campur aduk. Gila-gila salah satu bucketlist gw ke kecentang, terima kasih banyak ya Tuhan, Kami menikmatinya. Ketika hampir lagu-lagu terakhir, personil Coldplay bermain di panggung yang lebih dekat ke arah kami, sebenernya gw udah capek pol, dan sesek banget, akhirnya gw mengajak Mayo untuk pindah nonton ke arah panggung satunya lagi, kami nonton dari sana. Dan kemudian lagu terakhir, lalu keluarlah gliter-gliter beterbangan, ngabluuu~~
Akhirnya selesai sudahlah konser malam itu. Jalan menuju pintu exit sangat ramai, kami memutuskan untuk beristirahat lalu duduk sembari menunggu agar lebih sepi. Lalu keluarlah kami dari venue, dan diluar rame banget parah, gimana coba mau cari taksi, impossible, semua orang nyari taksi. Jadi kami harus jalan jauh dahulu agar mendapat taksi, pegel dan cape bangett gilaaa, kami sempet istirahat beberapa kali di mini market dan tengah jalan. Kami sempat mampir ke KFC, Mayo laper kalau ga salah dan pengen pipis, tapi disana ramenya bujubuset, haha.. akhirnya kami meneruskan jalan kaki kami, sampe akhirnya tiba di hotel kami yang sebelumnya NASA VEGAS, hahaa. Andaikan kami masi nginep disana, enak banget pasti tinggal istirahat aja. Disekitar sanapun masi rame yang mencari taksi tapi ga serame sebelumnya. Akhirnyaaa kami dapet juga taksi, kami bilang ke supirnya nama daerah tempat kami menginap, he said he knew dengan pedenya. GATAUNYA si supirnya sotoy, kami balik lagi dong kearah stadion rajamangala, WHAT?! yakin nih jalannya? awalnya gw becanda sama Mayo, kalau misalnya ternyata kita balik lagi ke arah rajamangala gimana ya? Mayo bilang ga mungkin, hahaha. Eh kejadian, asem. Awalnya pas kami dapet taksi, Mayo sok-sokan nyombongin diri udah dapet taksi nih, kasian deh yang masi nunggu, lol. Gw bilang jangan gitu May, EH BENERAN, kualat kayanya, bahaha.. kita nyasar, supirnya sotoy dan dia salah ngeh tentang nama daerahnya. Kamipun agak kesal, tapi ya mau gimana, akhirnya kami yang mengarahkan supirnya ke arah hotel kami. Sepertinya supirnya kurang seneng karena ternyata jauh, tapi ya mau gimana lagi. Jauh perjalanan kami. Mayo bilang dia laper banget, pengen makan Mcd yang tadi siang, gw bilang, minta drop in aja ke Mcd, tapi kayanya Mayo udah males sama supirnya, akhirnya kami di drop in di hotel kami, dan Mayo pun jadi mager buat keluar lagi jalan kaki cari makan, akhirnya dia mengurungkan niatnya untuk makan malem, dan memutuskan untuk tidur saja, dengan sedikit cranky karena laper, haha. Kamipun bersih-bersih lalu tidur, cape banget men, long day..but seneng banget udah bisa nonton Coldplay. Night..
Hari ketiga
Selamat pagi, pagi telah tiba, kami bersiap-siap untuk jalan-jalan hari ini, rencana hari ini yaitu ke kuil di deket hotel. Sesudah sarapan di hotel, kami bertanya kepada salah seorang pekerja di hotel, kemana arah kuil terdekat, lalu berjalanlah kami ke arah kuil, ternyata ada beberapa kuil didekat sana, tetapi ada juga yang bukan untuk turis. Di perjalanan kami melewati sebuah pager yang bagus juga nich buat foto-foto, foto-fotolah kami sebentar disana.
Lalu kami melanjutkan perjalanan kami  dan menemukan sebuah gang yang keren untuk difoto, foto-fotolah kami disana, gang yang cukup sempit tapi banyak bendera thailandnya, keren deh.

Setelah itu kami lanjut jalan lagi melewati perempatan besar, yang terdapat kuil didekat sana, tetapi kami tidak ke kuil tersebut karena sepertinya bukan untuk umum. Lalu kami melewati sebuah kali, lalu tiba-tiba kami melihat orang yang jualan thai tea, dari kemaren Mayo pengen banget minum thai tea asli thailand, dan belom kesampaian, akhirnya kami minum sebentar disana. Yang jualan bapak-bapak lumayan sudah tua, dan kami ngobrol sebentar. Oh Mayo anaknya emang suka banget ngobrol sama orang yang ngajak dia ngobrol. Basa basinya jago kasarnya mah, hahah. Klo gw lebih cuek, tapi tetep ikutan ngobrol. Kemudian kami melanjutkan perjalanan, tidak jauh dari sana ternyata kami udah sampai ke kuil. Sebelum pintu masuk kami sempat berfoto di beberapa spot lucu, lalu masuklah kami ke area kuil dengan membayar sekitar 20ribuan per orang. Untuk menuju kuil, kami menaiki banyak anak tangga, di tengah jalan terdapat lonceng-lonceng, kamipun berfoto di sekitar sana. Lalu menaiki anak tangga lagi sembari berfoto, siang itu udara sangat cerah dan terik.

Akhirnya sampailah kami diatas. Berkeliling dan melihat-lihat moment sekitar. Ada satu moment yang mencuri hatiku, ada seorang ibu bule dan 2 anaknya perempuan dan laki-laki, dandanan mereka seperti hippies, dan mereka berdoa didepan sebuah patung, mengangkat sebuah batu, lalu mengocok sebongkah sumpit, sehingga keluar satu sumpit yang berisikan nomer or something, yang mana tanda yang mereka dapat itu dapat dilihat artinya di sebuah tembok yang berisikan makna dari tanda-tanda. Kemudia mereka menyumbang uang kesebuah kota amal, mungkin. Dan ada 2 orang pengunjung lokal yang membantu mereka dengan semua itu. Sebenernya gw penasaran mau melakukan hal tadi juga, tapi bingung harus gimana, jadinya gw mengurungkan niat gw. Kamipun memutuskan untuk pulang, tapi tiba-tiba mata kami tertuju dengan sebuah tanda menuju ke atas, gw tanya ke Mayo di atas ada apaan ya? Kayanya ada sesuatu tapi jalannya ditutup, tapi kami melihat beberapa orang turun dari dari atas tangga. Kami pun ragu, dan memutuskan untuk turun pulang kebawah, tapi sebenernya Mayo masi penasaran banget, dan dia mencoba ngecek, mumpung masi disana, dia pun jalan duluan kearah atas, tiba-tiba gw kehilangan Mayo, dalem hati gw cepet amat nih anak jalannya, bukannya nungguin, gw muter-muter dia ga ada dimana-mana, sempet ngeliat sekilas, eh ngilang, yaudah gw naik juga, gataunya Mayo udah diatas, gw agak kesel karena ditinggalin, ga ngabarin dulu dan dicariin muter-muter ga ada, ya namanya juga lagi cape dan panas beut siang itu, tapi ternyata Mayo gatau kalau gw ikutan nyusul. Ternyata bagian atasnya bagus juga dan kami pun kembali berofoto-foto ria lagi. Panas semakin terik, dan kamipun memutuskan untuk kebawah dan keluar, sembari jalan keluar, kami menyempatkan melihat beberapa spot patung lagi, setelah itu kami keluar dan jalan menuju hotel. Diseberang kuil ada semacam toko-toko tradisional gitu, dan jual makanan, wah kayanya menarik nih, dan kamipun memutuskan untuk makan disana. Makanannya Mie, dan ada thai tea juga. Entah kenapa gw seneng banget deh makan disana, tempatnya authentic banget dan vibesnya me like it so much, hehe.. Sempet ngobrol sebentar sama stranger, lalu kamipun makan. Setelah makan kami jalan kembali ke arah hotel, dan ternyata jalanannya bagus buat foto-foto, hahah.. emang ya karena kami berdua hobi foto, jadi dikit-dikit foto.. lol.
 Setelah foto-foto di tengah jalan, kami melihat tukang jualan makanan gerobakan, yang isinya daging banyak banget, khas Thailand banget. Sebenernya masih kenyang, tetapi karena BM gw beli babi, dan Mayo membeli ayam, fufu.. Mayo di Bangkok jajan makanan muluk. Setelah nyemil, kami jalan balik ke hotel untuk ambil barang dan bersiap untuk pindah hotel AGAIN. Sebenernya gw udah booking hotel lagi di Nasa Vegas, tapi karena tempatnya kurang oke, akhirnya kami nyari hotel yang lain, yang lebih kece, dan ala-ala gitu designnya. Sesudah check out kami meminta bantuan salah satu pekerja hotel untuk pesan taxi ke arah hotel kami, tapi Mayo dengan sotoynya bilang ke arah Chatuchak, dia pikir, kalau udah sampe chatucak kami bisa ngarahin lagi ke hotel kami, gw pun agak bingung dan sempet ngomel kenapa pesen ke chatucak, Mayo bilang biar gampang, zzz... kamipun agak argue sedikit dengan pikiran kami masing-masing. Dan ternyata benar, supir taxinya gamau ngater kami lebih dari chatuchak, emang supir di Bangkok aneh-aneh, gamau duid kali, lol. Jadi karena ke arah Chatuchak macet, jadi dia hanya mau mengantar kami sampai chatucak, ya terpaksa deh kami turun di Chatuchak karena Mayo sangat pintar sekali, hehe pis. Yaudah di chatuchak kami nyari taxi ke daerah yang namanya Kaset, karena argumen kami tadi di dalam taxi, akhirnya giliran gw yang nyari taxi, fine.. Gw tanya satu persatu dan supir taxi pada ga ngerti atau gamau, entahlah, pusing~ setelah banyak ditolak taxi. Mayo pun memberi ide untuk naik bus aja, dia sempet browsing kalau naik bus nomer sekian, kami bisa sampe ke tujuan. Maka kamipun memutuskan untk jalan sedikit ke tempat pemberhentian bus, yang ternyata lumayan jauh. Dan tas eug berat bener~ Mayo baik sih mau nawarin gantian tas, tapi tas dia sama beratnya, dan tas dia bukan keril jadinya ga ada penyangga pinggang, jadi better gw dengan tas keril gw sendiri. Sempet agak bingung dengan nomer bus yang harus kami naiki, sepertinya tidak ada, kami jalan sambil kebingungan, dan tiba-tiba ada beberapa orang yang melihat kami kebingungan, menawarkan membatu kami. Akhirnya mereka membantu kami bagaimana caranya untuk sampai ke tujuan kami yaitu Kaset, mereka bilang nomer sekian. Senang banget dibantuin stranger, God bless you people. Lalu bus kamipun tiba, kamipun naik ke bus tersebut. Perjalanan sore itu macet, dan kami tidak mendapat tempat duduk, mana jauh banget, tetapi tiba-tiba saat kami mau membayar, si ibu kondekturnya kebingungan dengan tujuan kami, dan ada seseorang pemuda yang bisa berbahasa inggris membantu kami, dan ternyata kami salah naik bus, tet tot, hahah.. Jadinya kami tidak perlu membayar dan kami turun di halte yang berikutnya untuk berganti bus. Sempat kebingungan lagi dengan nomer busnya, karena bus disana nomernya ada 2, satu diatas kaca bagian depan, satu di samping, hmmm... Lalu kamipun bertanya kepada petugas tiket di halte tersebut, ternyata nama tempat yang kami tuju bacanya bukan Kaset, tapi Casey, LOL. Pantesan ga ada yang tau. Akhirnya kamipun naik ke bus yang benar, saat itu sudah mulai magrib, dan akhirnya kami sampai ke daerah Kaset(Casey).
Setelah turun dari bus, kami harus menyeberang sedikit, lalu masuk ke sebuah gang, ternyata daerahnya tidak seperti yang kami harapkan, tetapi its fine. Dan hotelnya beneran bagus, didesain sedemikian rupa, ala ala. Saat check in, salah satu pekerjanya ternyata bisa berbahasa Indonesia, katanya dia sempat tinggal beberapa bulan di Kalimantan, ah I see.. Setelah check in kami istirahat sebentar, setelah istirahat, rencana kami yaitu belanja di Chatuchak. Enak euy kamarnya, kece. Setelah istirahat beberapa saat kami bersiap untuk ke Chatuchak, siap-siap borong deh gw. Kami jalan sedikit kedepan gang, dan disana ada jualan makanan kesukaan kami, sate sosis, otak-otak, daging, segala macem, mure banget lagi. Mayopun membeli untuk kami makan bersama. Lalu kami pun memberhentikan taxi untuk tujuan ke chatucak. Cari taxi ke chatucak lumayan gampang, soalnya semua supir taxi pasti tau. Kamipun berangkat ke chatuchak. Gw borong sana-sini belanja baju, mure-mure, dan beli titipan kak sita, Mayora beli patch buat dia dan adeknya serta beberapa baju buat oleh-oleh. Mayo lebih suka jajan makanan disana. Dan gw baru tau kalau Chatuchak siang itu lebih keren daripada yang malem, gw baru tau pas after trip gw sama Mayo, gw pergi ke Bangkok lagi sama kakak gw. Yah sayang banget, padahal kece-kece banget asli, Mayo pasti kalap. Setelah ngider muterin Chatuchak dan sudah sangat lelah, kami memutuskan untuk pulang ke hotel. Dengan bus yang Mayora sudah tau infonya, naik bus di Bangkok murah banget dibandingkan naik kendaraan lain, cuma ya kami hanya harus tau pasti nomernya. Busnya pun sepi dan adem, huff lelah sekali, akhirnya bisa istirahat. Setelah turun dari bus, Mayo merasa laper banget, dan kamipun mencari tempat makan dekat hotel, setelah memilih, kami memesan tomyum, tetapi kesulitan di bahasa, sehingga yang jualnya bingung, lalu ada seorang pemuda di restoran itu yang bisa berbahasa inggris dan dia pun membantu kami memesan, terima kasih ya mas. Tom yumnya enakk, tapi gw yakin ada babinya, Mayo nya mah yaudahlah aja untungnya dia ga seribet itu :* , dia makan-makan aja dan enak-enak aja katanya, hihi. Setelah makan kami kembali ke hotel, Mayo merokok sebentar di cafe luar, lalu kamipun bersih-bersih dan beristirahat. Ketika kami pulang ada beberapa orang yang ternyata orang indonesia yang menginap disana juga. Pas tidur tiba-tiba gw kebangun dengan suara dentuman keras dari lantai atas, entah mimpi atau apa, sempet ngeri-ngeri bingung itu apaan, tapi akhirnya gw bisa kembali tertidur.
Hari keempat
Selamat pagi! hari terakhir nih dibangkok, nanti sore kami harus kembali lagi ke Jakarta, yahh.. rasanya ga pengen cepet-cepet berakhir. Sesudah beres-beres dan packing, kami mencari sarapan diluar hotel. Ternyata warung yang tadi malem buka, kalau siang mereka tutup, jadinya kami memutuskan untuk makan di restoran sebelah hotel, dan karena daerahnya masi authentic banget, kami ragu kalau mereka punya menu inggris dan bisa berbahasa inggris, akhirnya kami memutuskan kembali ke hotel sebentar untuk minta bantuan mba yang bisa bahasa Indonesia itu untuk membantu kami memesan makanan, dan dia pun membantu kami dengan menuliskan menu yang ada di restoran tersebut, sehingga saat memesan, kami hanya tinggal memberi kertas, dan random aja gatau harganya, haha.. Makanannya ya okelah.. Mayo sempet beli thaitea lagi di warung seberang. Abis makan kami jajan-jajan lagi didekat sana, biasa, makanan jajanan kesukaan kami sate yang macem-macem itu, hihi.. Setelah makan, kami check out dan menitip barang kami dihotel. Sebelum pulang kami memang berencana untuk mengunjungi MOCA, museum of contemporary art, atas gagasan Mayo, jieh art bangets sih anaknya, padahal yang anak art kan gw, haha, thanks God he loves it too. Kami meminta bantuan mba hotel kami untuk memesan grab ke MOCA, ternyata kalau minta tolong dia, mudah sekali, hehe.. Berangkatlah kami, perjalanan tidak terlalu jauh, dan untungnya museumnya buka. Ternyata museumnya kece. Sebelum masuk, kami harus beli tiket, dan disana harga pelajar lebih murah. Mayo sih enak dia masih punya student card S2 nya, dan belom lama lulus. Lah gw piye, tapi Mayo bilang coba aja pake student card kamu, yaudah gw kasi aja student card UPH gw yang ada tulisan 2010 nya, mbanya rada ragu, mungkin dia mikir ini anak kagak lulus-lulus apa, haha.. trus mbanya nanya tahun 2010 itu tahun lulus atau masuk, karena gw anaknya ga bisa boong, gw rada bingung jawabnya, jadi mikir, sok-sok ga ngerti dia ngomong apa, karena Mayo jago ngibul, lol, dia bilang iya itu tahun masuknya.. lol lol lol, padahal itu tahun gw lulus, hahahha.. anak muda, akhirnya kami bayar dengan harga student, but that was fun tho. Lalu kamipun masuk, super cool museumnya, gilee.. dan sepi, tenang, bagus deh. Awalnya kami terkesima dengan patung Salavador Dali, Pelukis favorit gw dengan gaya surrealismnya. Keren banget patungnya kaya beneran. Didekat situ ada kafe yang menyenangkan, dan kami memutuskan setelah udahan akan kesitu, lalu kami lanjut melihat-lihat, tempatnya luas banget dan berlantai-lantai, ga abis-abis deh pokoknya, ada patung, lukisan, sculpture, interaktif art, dan lain-lain, seru dan keren-keren banget. Dan kami pun tidak lupa berfoto-foto disana, ada satu ruangan yang tidak boleh difoto, kayanya karya yang sangat berharga, well thats fine, kita juga ga terlalu foto-foto, lebih enak nikmatin, hehe.. setelah berjam-jam dan sudah hampir semua lantai kami jelajahi, kami turun kebawah untuk ke kafe yang awal tadi, beli cemilan sedikit dan minuman, sembari duduk-duduk diluar santai, ahh what a nice afternoon, I love it. Setelah itu kami foto-foto sedikit di bagian outdoor museumnya, every part of museum itu bagus-bagus semua. Setelah itu kami pun beranjak pulang. Mencari taxi dengan bantuan peta dari mba hotel, yang menunjukan arah tujuan kami ke pak supir, lalu sampailah kami di hotel. Istirahat sebentar, ambil barang, dan bersiap berangkat ke bandara. Kalau tidak salah inget, tiba-tiba ada taxi bekas orang, dan kamipun meminta bantuan mba hotel untuk bilang ke supirnya bahwa kami akan ke bandara. Setelah sampai bandara, check in dan segala macem, kami harus mengantri imigrasi yang cukup panjang itu, huff.. lumayan makan waktu, dan Mayo pengen beli oleh-oleh dulu buat orang kantor setelah itu, untungnya sempet, setelah itu Mayo merasa lapar dan ingin membeli Mcd, gw awalnya khawatir akan telat kalau ngantri, dia pun sempat ragu tapi akhirnya beli juga, si anak labil, hehe.. Lalu kamipun menunggu di ruang tunggu, dan menunggu panggilan pesawat kami, setelah dipanggil kamipun menuju ke pesawat, ternyata minuman Mayo tidak bisa masuk kepesawat karena minumannya cup, mungkin takut tumpah, yah sayang banget, tapi ya mau gimana lagi. Akhirnya kamipun terbang ke Jakarta, di perjalanan gw ngantuk banget jadi kamipun hanya istirahat :). Bye Bangkok, see you in another time with him also :')












P.s. I really miss to travel with you again, my favorite travel mate, my favorite person.
I need you to be my best friend.