Kamis, 12 Oktober 2017

Double miracle from Semesta (Coldplay, Bangkok)

Dari dulu gw punya bucketlist pengen nonton Coldplay. Sejak realized kalau traveling bikin gw lebih bahagia ketimbang nonton konser, gw prefer mengeluarkan uang buat traveling dibandingkan untuk nonton konser, konser terakhir gw itu konser blur, itu yang gw beli sendiri 900 ribuan kalo ga salah, wew mayan juga yak… terus sadar kayanya hanya kesenangan sehari, dan ya gitu-gitu aja ga terlalu ngaruh buat hidup, so I decided to spend it well for traveling. Tapi…. Coldplay harus sih, ini salah satu bucketlist terbesar gw, tapi to spend money for it, hmm I would think twice.

Sekitar bulan Maret, temen gw Evida bilang bakal nonton Coldplay di bangkok, and I was like, serius lo?? seneng bangeeettt, gw juga pengen… tapi nanti dulu deh, kalau ada rejeki lebih, I said to her. Well, I really want to see Coldplay actually… hmm….
Beberapa minggu setelah obrolan itu, sebuah kejadian membawa gw ke suatu peristiwa, dan membuat gw DAPET TIKET COLDPLAY GRATIS, plus AKOMODASI and WITH ONE FRIEND, OMG, gw seneng banget, permintaan gw terkabul lagi, dan gw dapet bonus, bisa pergi nonton sama Mayora. Kebetulan Mayora juga suka coldplay dan kepengen juga nonton Coldplay. Gila gila, I was so happy. God is really good.
April, 4.
Mayo memutuskan untuk cuti dari hari kamis, kami berangkat ke Bangkok hari itu. Tiba dibangkok sore hari, ini pertama kalinya gw traveling berdua doang sama Mayo, kaya apa ya rasanya…
Perjalanan kami hampir 4 jam, dan karena pesawatnya cukup low budget, kami ga dapet makan, jadi saat tiba di airport kami memutuskan untuk cari makanan terlebih dahulu. Kami makan tepanyaki, cukup enak. Oh sebelumnya kami memutuskan utnuk membeli sim card Thailand, kami hanya beli 1 aja, cuma 4 hari ini kan dan kami bisa tetring an juga. Setelah makan, kamipun pergi menuju penginapan yang kami pesan dari beberapa hari sebelum keberangkatan, namanya Nasa Vegas. Menurut gw traveling di Bangkok cukup nyusahin karena keterbatasan bahasa. Awalnya kami browsing bagaimana menuju hotel kami. Ada yang bilang kami harus naik shuttle ke bandara yang satunya, lalu dari situ bisa naik taxi, ternyata pas kami mau naik shuttlenya, shuttle itu khusus untuk penumpang yang punya tiket dengan penerbangan bandara Suvarnabhumi. sedangkan tiket kami ya untuk penerbangan bandara Don Mueang. Yowes nasib deh ga bisa naik shuttle. Kalau naik taxi dari bandara Don Mueang ke hotel, kira-kira 400an bath, wew mahal juga, sekitar 140an ribulah ya. Akhirnya kami coba cari tahu, dan memutuskan untuk naik bus, sebelumnya kami bertanya kepada petugasnya bagaimana caranya ke daerah terdekat dengan MRT menuju hotel kami. Biaya bus cukup murah, membawa kami ke daerah Mochit.
Di Mochit kami dengan sotoynya naik MRT dan Rail link, dan kami nyasar, entah dimana, hahahha… begitulah kalau di Bangkok, well senengnya sih jadi ada cerita seru. Setelah nyasar, entah dimana, dan karena ga bisa baca jalur yang benar, kami memutuskan untuk naik taxi dari tempat kami berada. Untuk mencari taxi di Bangkok harus sabarrrr, karena banyak yang tidak bisa berbahasa inggris dan banyak yang tidak mau kalau jalannya jauh atau macet, zzzzz… tubuh sudah lelah, tapi dibantu dengan Mayo, untungnya kami saling membantu, walaupun karena cape pasti kesel-keselan dikit. Akhirnya sampailah kami di HOTEL, HORE. Dan ternyata hotelnya tidak sesuai ekspektasi, hotelnya hotel tua gitu, kuncinya aja masih kunci analog, dan kamarnya super kecil, hahaha, untung aksesnya gampang dan didepan hotel kami persis ada family mart. Kami memutuskan untuk istirahat bentar, lalu membeli beberapa keperluan di family mart. Malam hari kami memutuskan untuk jalan-jalan dan mencari makanan di sekitar hotel, sejauh mata memandang sih ga ada tuh warung makan atau pasar-pasar, akhirnya kami memutuskan untuk random jalan kaki entah kemana, sesuai feeling aja, lumayan jauh kami jalan kaki, belom liat tanda-tanda ada warung, ada sih jajanan pinggir jalan, tapi kami mencari pasar-pasar keramaian yang jualan macem-macem. Tadinya kami ingin naik bus, taxi atau kembali ke hotel jika masih tidak terlihat apa-apa. Akhirnya kami memutuskan untuk naik taxi, dan ternyata tidak jauh dari kami naik taxi, sudah sampe ke pasarnya, ternyata itu pasar di depan stadion rajamanggala, dimana tempat kami nonton konser esok harinya. Gw sempet belanja 2 dress, lucu-lucuu, dan muree benerrr, ga sampe 100ribu kalau di rupiahin, gawat… Setelah belanja sedikit dan liat-liat, kami memutuskan untuk mencari makan di seberang pasar, kami masuk kesebuah gang yang cukup ramai dan menarik, dan mencari makan disana. Kami mamutuskan untuk makan di sebuah restoran melayu yang pegawainya semua orang melayu. kami mau memesan tom yum, tapi karena bahasa, jadi kami bingung, untungnya ada seseorang yang lumayan bisa berbahasa Indonesia membantu kami untuk memesan makanan yang rekomended dan enak disana. Tomyumnya enakkk dan segeerr, yummm.. gw selalu suka tomyum asli Thailand, dan harganya tidak mahal. Diseberang tempat kami makan, ramai dikunjungi orang-orang, kayanya sih cafe, tempat orang nongkrong gitu, disana kaya ada nobar gitu, fufuu… menarik.. Setelah kenyang, kami memutuskan untuk pulang dengan taxi, sesampainya di hotel, kamipun beristirahat.
Hari kedua,
Coldplay daaay, kami bangun pagi-pagi untuk foto-foto dan keliling disekitar hotel. Nah di depan hotel kami persis ada jalur kereta api, wew kan, kapan lagi yekan bisa foto-foto di rel tinggal ngesot. Mayan deh kami foto-foto disana beberapa saat, fufu kece..





Setelah berfoto ria, kami kembali ke hotel untuk ambil dompet, untuk cari sarapan, kami menuju ke gedung sebelah hotel kami, namanya Nasa something, lupa hehe.. nah disana ada restoran subway, kamipun memutuskan untuk sarapan subway. Sebenernya I'm not a fan of bread, bukannya ga suka sih, tapi apa ya, ya kurang aja gitu, but that's ok. Gw memesan dengan menu meatball, kalau Mayo memesan yang ham kalau ga salah inget, makanlah kami disana. Sesudah makan kami jalan-jalan di sekitar sana, dan gw liat-liat baju yang dijual di pinggiran dalem gedung itu, ternyata kece-kece dan murahhh.. wahh kalap, tapi karena yakin di tempat lain lebih murah, akhirnya gw hanya membeli 1 baju, lalu kami berfoto-foto ria lagi disekitar sana, ternyata gedungnya keren, menyenangkan dan banyak spot foto, sepi pula, mantap.
Sesudah puas makan dan foto, kami harus packing untuk pindah hotel, ke daerah china town, yang ternyata lumayan jauh dari venue nonton Coldplay. Venuenya sesungguhnya lebih deket dari hotel kami yang sekarang ini, Nasa Vegas. Setelah selesai packing, kami mencari taksi. Pertama kami pergi ke seberang hotel depan family mart, tetapi kemudian kami ragu kalau itu arah yang benar, setelah di google map in, ternyata kami harus menyeberang lagi ke arah lain, biar searah dengan perjalanan kami. Dan mulai lagi deh, cari taksi di Bangkok susaaah, banyak yang nolak, atau ga bisa bahasa inggris, huff, diuji banget kesabarannya. Mau naik bis, bingung naek yang mana, dan finally kami dapet juga taksinya setelah menunggu lumayan lama.

Berangkatlah kami menuju hotel kami yang kedua di daerah china town, jauh men, haha, mayan juga ongkosnya. Setelah sampai, kami check-in, dan yayy hotel yang kali ini bagus, nice! Setelah menaruh barang, kami mencari makan siang, oh sebelumnya, gw janjian dengan seorang teman gw Evida, dia bilang mau ikut kami ke venue Coldplay, karena dia udah ditinggal temen-temennya, I said ok, kan mayan juga ongkos taksinya bisa sharing. Sembari menunggu Evida ke hotel kami, gw dan Mayo mencari makan, sekalian jalan-jalan di sekitar hotel, dan daerah hotel kami yang kedua ini juga seruuu, setelah mampir ke mini market untuk membeli aqua, kami memutuskan makan Mcd thailand, dengan menu nasinya, dan ga disangka ternyata enakkk, kami suka banget sama sambelnya, ada rasa-rasa tom yumnya.
 Setelah makan siang kami kembali ke hotel, dan Evida sudah ada disana. Setelah menaruh barang yang tidak diperlukan, dan mengambil barang yang diperlukan untuk ke konser, kami mencari taksi. Awalnya kami mencoba memesan grab/uber ternyata, jeng jeng jeng, harganya mahal banget ke stadion rajamangala, dan sepertinya lagi high demand karena pada hari itu lagi traffic dimana-mana, nooo… Akhirnya kami coba memanggil taksi manual, karena setau kami taksi manual tidak semahal itu, dan… ya like usual susah banget nyari taksi, huu.. kami menunggu lumayan lama, ada yang nolak kejauhan, ada yang gatau rajamangala dimana, ada yang ga bisa bahasa inggris, macem-macem deh, dan akhirnya Evi bilang, kita naik uber aja yuk, gw sih masi kekeuh mau nyoba beberapa taksi lagi, tapi Evi dengan polosnya mesen aja gitu tanpa bilang-bilang.. yah mau gimana lagi, udah dapet, dan ternyata harganya mahal pisan, diatas 200/400an ribuan, gw lupa pastinya kalau di rupiahin, hiks, bisa buat belanja. Tapi ya mau gimana lagi udah kepesen, dan jalanan super macet, gile, even worst dari jakarta, zzzz.. Setelah menempuh perjalanan yang lumayan lama, akhirnya kami sampai di venue, pertama kami ke mini market di depan venue dulu untuk beli air, karena gw haus pisan. Setelah itu kami menukar tiket, dan sedikit berfoto-foto, yayy excited!! akhirnya kesampean nonton coldplay.
 Setelah kami mau masuk ke stadion, ternyata tiketnya evi ada di temennya yang mana temennya itu udah masuk ke dalem, dan banyak alesan ga mau keluar lagi, karena susah keluar, dll dll. Terus Evi kaya lumayan sedih gitu karena bingung, terus dia bilang, "Ayunda kamu masuk duluan aja, aku nyusul nanti," dan dia sedang kontek-kontekan dengan temennya yang megang tiket dan yang katanya susah keluar itu. Gw kasian banget sama Evi, ga tega buat ninggalin, akhirnya kami mencari jalan keluar dengan, gw dan Mayo masuk ke stadion, dan ambil tiket Evi, dan keluar lagi untuk kasih ke Evi. Batre gw sekarat, dan gw kontek-kontekan dengan temennya Evi, saling cari-carian walau kami gatau wajah kami masing-masing, udah dikasi petunjuk dan foto dimana keberadaan kami masing-masing, masih aja ga nemu, hufff.. tiba-tiba ada yang manggil gw, eh ada Gatot dan temen-temennya di tribun atas, haha ketemu juga sama doi. Lalu, gw masi aja kerepotan banget ngurusin tiket Evi. Mayo yang ngeliat gw kerepotan bilang udahlah biarin aja, ya tapi gw kasian banget sama Evi sembari gw ngomel-ngomel kenapa temennya gamau keluar. Temennya pun sempet gw omelin, haha padahal ga kenal, lol. Abisnya kan mereka pergi sama-sama kok harus jd gw yang repot, bukannya keluar sendiri. Ya walaupun di satu sisi Evi salah sih, dia memilih berangkatnya pisah, kan temennya juga jadi kagok. Dan ternyata temen-temennya evi kayanya beda kelas sama kami, jadinya ya wajar ga ketemu, zzz.. Tiba-tiba batre hp gw mati. Yasudahlah.. gw mendoakan supaya Evi bisa masuk soalnya kasian banget dia udah excited banget, masa harus beli tiket lagi. Nothing I can do, cuma bisa doain. Dan gw ga bisa hubungi Evi lagi karena hp gw yang 1 yang ada nomernya Evi dan temen udah abis batrenya, powerbankpun udah abis, wasalam.
Lalu kamipun mencari spot terbaik untuk nonton, agak ditengah, tapi penuh banget sama orang-orang, dan banyak banget orang Indonesianya disana-sini. Dan ternyata mulainya lama banget, gile, pertama ada opening act dari vokalis cw yang entah siapa itu gw lupa, setelah dia selesai manggung, ternyata coldplay nya masi lama, cape dan pegel pol. Kami sampe ga bisa duduk saking penuhnya, nungguin aja deh kami berdiri, gile pegelnya minta ampun, setelah nunggu lama, sekitar jam 9an, coldplaynya mulai. WOAWWW!!!!! GILAAA SENENG BANGET POL POL POL, kami diberi gelang yang bisa nyala, dan pas nyala bergantian keren banget gila ngabluuuu, kaya bintang-bintang dan kunang-kunang, gilaa akhirnya nonton Coldplay, dan gilaa nontonnya sama MAYO, seneng banget ya Tuhan. Nyanyi-nyanyi, joget-joget, jejingkrakan deh kami, seneng banget gilee… Malam itu, terasa sangat gerah banget, padahal di outdoor, dan rasanya jadi sedikit sesak nafas, karena cape, rame banyak orang, sesek but excited, perasaannya campur aduk. Gila-gila salah satu bucketlist gw ke kecentang, terima kasih banyak ya Tuhan, Kami menikmatinya. Ketika hampir lagu-lagu terakhir, personil Coldplay bermain di panggung yang lebih dekat ke arah kami, sebenernya gw udah capek pol, dan sesek banget, akhirnya gw mengajak Mayo untuk pindah nonton ke arah panggung satunya lagi, kami nonton dari sana. Dan kemudian lagu terakhir, lalu keluarlah gliter-gliter beterbangan, ngabluuu~~
Akhirnya selesai sudahlah konser malam itu. Jalan menuju pintu exit sangat ramai, kami memutuskan untuk beristirahat lalu duduk sembari menunggu agar lebih sepi. Lalu keluarlah kami dari venue, dan diluar rame banget parah, gimana coba mau cari taksi, impossible, semua orang nyari taksi. Jadi kami harus jalan jauh dahulu agar mendapat taksi, pegel dan cape bangett gilaaa, kami sempet istirahat beberapa kali di mini market dan tengah jalan. Kami sempat mampir ke KFC, Mayo laper kalau ga salah dan pengen pipis, tapi disana ramenya bujubuset, haha.. akhirnya kami meneruskan jalan kaki kami, sampe akhirnya tiba di hotel kami yang sebelumnya NASA VEGAS, hahaa. Andaikan kami masi nginep disana, enak banget pasti tinggal istirahat aja. Disekitar sanapun masi rame yang mencari taksi tapi ga serame sebelumnya. Akhirnyaaa kami dapet juga taksi, kami bilang ke supirnya nama daerah tempat kami menginap, he said he knew dengan pedenya. GATAUNYA si supirnya sotoy, kami balik lagi dong kearah stadion rajamangala, WHAT?! yakin nih jalannya? awalnya gw becanda sama Mayo, kalau misalnya ternyata kita balik lagi ke arah rajamangala gimana ya? Mayo bilang ga mungkin, hahaha. Eh kejadian, asem. Awalnya pas kami dapet taksi, Mayo sok-sokan nyombongin diri udah dapet taksi nih, kasian deh yang masi nunggu, lol. Gw bilang jangan gitu May, EH BENERAN, kualat kayanya, bahaha.. kita nyasar, supirnya sotoy dan dia salah ngeh tentang nama daerahnya. Kamipun agak kesal, tapi ya mau gimana, akhirnya kami yang mengarahkan supirnya ke arah hotel kami. Sepertinya supirnya kurang seneng karena ternyata jauh, tapi ya mau gimana lagi. Jauh perjalanan kami. Mayo bilang dia laper banget, pengen makan Mcd yang tadi siang, gw bilang, minta drop in aja ke Mcd, tapi kayanya Mayo udah males sama supirnya, akhirnya kami di drop in di hotel kami, dan Mayo pun jadi mager buat keluar lagi jalan kaki cari makan, akhirnya dia mengurungkan niatnya untuk makan malem, dan memutuskan untuk tidur saja, dengan sedikit cranky karena laper, haha. Kamipun bersih-bersih lalu tidur, cape banget men, long day..but seneng banget udah bisa nonton Coldplay. Night..
Hari ketiga
Selamat pagi, pagi telah tiba, kami bersiap-siap untuk jalan-jalan hari ini, rencana hari ini yaitu ke kuil di deket hotel. Sesudah sarapan di hotel, kami bertanya kepada salah seorang pekerja di hotel, kemana arah kuil terdekat, lalu berjalanlah kami ke arah kuil, ternyata ada beberapa kuil didekat sana, tetapi ada juga yang bukan untuk turis. Di perjalanan kami melewati sebuah pager yang bagus juga nich buat foto-foto, foto-fotolah kami sebentar disana.
Lalu kami melanjutkan perjalanan kami  dan menemukan sebuah gang yang keren untuk difoto, foto-fotolah kami disana, gang yang cukup sempit tapi banyak bendera thailandnya, keren deh.

Setelah itu kami lanjut jalan lagi melewati perempatan besar, yang terdapat kuil didekat sana, tetapi kami tidak ke kuil tersebut karena sepertinya bukan untuk umum. Lalu kami melewati sebuah kali, lalu tiba-tiba kami melihat orang yang jualan thai tea, dari kemaren Mayo pengen banget minum thai tea asli thailand, dan belom kesampaian, akhirnya kami minum sebentar disana. Yang jualan bapak-bapak lumayan sudah tua, dan kami ngobrol sebentar. Oh Mayo anaknya emang suka banget ngobrol sama orang yang ngajak dia ngobrol. Basa basinya jago kasarnya mah, hahah. Klo gw lebih cuek, tapi tetep ikutan ngobrol. Kemudian kami melanjutkan perjalanan, tidak jauh dari sana ternyata kami udah sampai ke kuil. Sebelum pintu masuk kami sempat berfoto di beberapa spot lucu, lalu masuklah kami ke area kuil dengan membayar sekitar 20ribuan per orang. Untuk menuju kuil, kami menaiki banyak anak tangga, di tengah jalan terdapat lonceng-lonceng, kamipun berfoto di sekitar sana. Lalu menaiki anak tangga lagi sembari berfoto, siang itu udara sangat cerah dan terik.

Akhirnya sampailah kami diatas. Berkeliling dan melihat-lihat moment sekitar. Ada satu moment yang mencuri hatiku, ada seorang ibu bule dan 2 anaknya perempuan dan laki-laki, dandanan mereka seperti hippies, dan mereka berdoa didepan sebuah patung, mengangkat sebuah batu, lalu mengocok sebongkah sumpit, sehingga keluar satu sumpit yang berisikan nomer or something, yang mana tanda yang mereka dapat itu dapat dilihat artinya di sebuah tembok yang berisikan makna dari tanda-tanda. Kemudia mereka menyumbang uang kesebuah kota amal, mungkin. Dan ada 2 orang pengunjung lokal yang membantu mereka dengan semua itu. Sebenernya gw penasaran mau melakukan hal tadi juga, tapi bingung harus gimana, jadinya gw mengurungkan niat gw. Kamipun memutuskan untuk pulang, tapi tiba-tiba mata kami tertuju dengan sebuah tanda menuju ke atas, gw tanya ke Mayo di atas ada apaan ya? Kayanya ada sesuatu tapi jalannya ditutup, tapi kami melihat beberapa orang turun dari dari atas tangga. Kami pun ragu, dan memutuskan untuk turun pulang kebawah, tapi sebenernya Mayo masi penasaran banget, dan dia mencoba ngecek, mumpung masi disana, dia pun jalan duluan kearah atas, tiba-tiba gw kehilangan Mayo, dalem hati gw cepet amat nih anak jalannya, bukannya nungguin, gw muter-muter dia ga ada dimana-mana, sempet ngeliat sekilas, eh ngilang, yaudah gw naik juga, gataunya Mayo udah diatas, gw agak kesel karena ditinggalin, ga ngabarin dulu dan dicariin muter-muter ga ada, ya namanya juga lagi cape dan panas beut siang itu, tapi ternyata Mayo gatau kalau gw ikutan nyusul. Ternyata bagian atasnya bagus juga dan kami pun kembali berofoto-foto ria lagi. Panas semakin terik, dan kamipun memutuskan untuk kebawah dan keluar, sembari jalan keluar, kami menyempatkan melihat beberapa spot patung lagi, setelah itu kami keluar dan jalan menuju hotel. Diseberang kuil ada semacam toko-toko tradisional gitu, dan jual makanan, wah kayanya menarik nih, dan kamipun memutuskan untuk makan disana. Makanannya Mie, dan ada thai tea juga. Entah kenapa gw seneng banget deh makan disana, tempatnya authentic banget dan vibesnya me like it so much, hehe.. Sempet ngobrol sebentar sama stranger, lalu kamipun makan. Setelah makan kami jalan kembali ke arah hotel, dan ternyata jalanannya bagus buat foto-foto, hahah.. emang ya karena kami berdua hobi foto, jadi dikit-dikit foto.. lol.
 Setelah foto-foto di tengah jalan, kami melihat tukang jualan makanan gerobakan, yang isinya daging banyak banget, khas Thailand banget. Sebenernya masih kenyang, tetapi karena BM gw beli babi, dan Mayo membeli ayam, fufu.. Mayo di Bangkok jajan makanan muluk. Setelah nyemil, kami jalan balik ke hotel untuk ambil barang dan bersiap untuk pindah hotel AGAIN. Sebenernya gw udah booking hotel lagi di Nasa Vegas, tapi karena tempatnya kurang oke, akhirnya kami nyari hotel yang lain, yang lebih kece, dan ala-ala gitu designnya. Sesudah check out kami meminta bantuan salah satu pekerja hotel untuk pesan taxi ke arah hotel kami, tapi Mayo dengan sotoynya bilang ke arah Chatuchak, dia pikir, kalau udah sampe chatucak kami bisa ngarahin lagi ke hotel kami, gw pun agak bingung dan sempet ngomel kenapa pesen ke chatucak, Mayo bilang biar gampang, zzz... kamipun agak argue sedikit dengan pikiran kami masing-masing. Dan ternyata benar, supir taxinya gamau ngater kami lebih dari chatuchak, emang supir di Bangkok aneh-aneh, gamau duid kali, lol. Jadi karena ke arah Chatuchak macet, jadi dia hanya mau mengantar kami sampai chatucak, ya terpaksa deh kami turun di Chatuchak karena Mayo sangat pintar sekali, hehe pis. Yaudah di chatuchak kami nyari taxi ke daerah yang namanya Kaset, karena argumen kami tadi di dalam taxi, akhirnya giliran gw yang nyari taxi, fine.. Gw tanya satu persatu dan supir taxi pada ga ngerti atau gamau, entahlah, pusing~ setelah banyak ditolak taxi. Mayo pun memberi ide untuk naik bus aja, dia sempet browsing kalau naik bus nomer sekian, kami bisa sampe ke tujuan. Maka kamipun memutuskan untk jalan sedikit ke tempat pemberhentian bus, yang ternyata lumayan jauh. Dan tas eug berat bener~ Mayo baik sih mau nawarin gantian tas, tapi tas dia sama beratnya, dan tas dia bukan keril jadinya ga ada penyangga pinggang, jadi better gw dengan tas keril gw sendiri. Sempet agak bingung dengan nomer bus yang harus kami naiki, sepertinya tidak ada, kami jalan sambil kebingungan, dan tiba-tiba ada beberapa orang yang melihat kami kebingungan, menawarkan membatu kami. Akhirnya mereka membantu kami bagaimana caranya untuk sampai ke tujuan kami yaitu Kaset, mereka bilang nomer sekian. Senang banget dibantuin stranger, God bless you people. Lalu bus kamipun tiba, kamipun naik ke bus tersebut. Perjalanan sore itu macet, dan kami tidak mendapat tempat duduk, mana jauh banget, tetapi tiba-tiba saat kami mau membayar, si ibu kondekturnya kebingungan dengan tujuan kami, dan ada seseorang pemuda yang bisa berbahasa inggris membantu kami, dan ternyata kami salah naik bus, tet tot, hahah.. Jadinya kami tidak perlu membayar dan kami turun di halte yang berikutnya untuk berganti bus. Sempat kebingungan lagi dengan nomer busnya, karena bus disana nomernya ada 2, satu diatas kaca bagian depan, satu di samping, hmmm... Lalu kamipun bertanya kepada petugas tiket di halte tersebut, ternyata nama tempat yang kami tuju bacanya bukan Kaset, tapi Casey, LOL. Pantesan ga ada yang tau. Akhirnya kamipun naik ke bus yang benar, saat itu sudah mulai magrib, dan akhirnya kami sampai ke daerah Kaset(Casey).
Setelah turun dari bus, kami harus menyeberang sedikit, lalu masuk ke sebuah gang, ternyata daerahnya tidak seperti yang kami harapkan, tetapi its fine. Dan hotelnya beneran bagus, didesain sedemikian rupa, ala ala. Saat check in, salah satu pekerjanya ternyata bisa berbahasa Indonesia, katanya dia sempat tinggal beberapa bulan di Kalimantan, ah I see.. Setelah check in kami istirahat sebentar, setelah istirahat, rencana kami yaitu belanja di Chatuchak. Enak euy kamarnya, kece. Setelah istirahat beberapa saat kami bersiap untuk ke Chatuchak, siap-siap borong deh gw. Kami jalan sedikit kedepan gang, dan disana ada jualan makanan kesukaan kami, sate sosis, otak-otak, daging, segala macem, mure banget lagi. Mayopun membeli untuk kami makan bersama. Lalu kami pun memberhentikan taxi untuk tujuan ke chatucak. Cari taxi ke chatucak lumayan gampang, soalnya semua supir taxi pasti tau. Kamipun berangkat ke chatuchak. Gw borong sana-sini belanja baju, mure-mure, dan beli titipan kak sita, Mayora beli patch buat dia dan adeknya serta beberapa baju buat oleh-oleh. Mayo lebih suka jajan makanan disana. Dan gw baru tau kalau Chatuchak siang itu lebih keren daripada yang malem, gw baru tau pas after trip gw sama Mayo, gw pergi ke Bangkok lagi sama kakak gw. Yah sayang banget, padahal kece-kece banget asli, Mayo pasti kalap. Setelah ngider muterin Chatuchak dan sudah sangat lelah, kami memutuskan untuk pulang ke hotel. Dengan bus yang Mayora sudah tau infonya, naik bus di Bangkok murah banget dibandingkan naik kendaraan lain, cuma ya kami hanya harus tau pasti nomernya. Busnya pun sepi dan adem, huff lelah sekali, akhirnya bisa istirahat. Setelah turun dari bus, Mayo merasa laper banget, dan kamipun mencari tempat makan dekat hotel, setelah memilih, kami memesan tomyum, tetapi kesulitan di bahasa, sehingga yang jualnya bingung, lalu ada seorang pemuda di restoran itu yang bisa berbahasa inggris dan dia pun membantu kami memesan, terima kasih ya mas. Tom yumnya enakk, tapi gw yakin ada babinya, Mayo nya mah yaudahlah aja untungnya dia ga seribet itu :* , dia makan-makan aja dan enak-enak aja katanya, hihi. Setelah makan kami kembali ke hotel, Mayo merokok sebentar di cafe luar, lalu kamipun bersih-bersih dan beristirahat. Ketika kami pulang ada beberapa orang yang ternyata orang indonesia yang menginap disana juga. Pas tidur tiba-tiba gw kebangun dengan suara dentuman keras dari lantai atas, entah mimpi atau apa, sempet ngeri-ngeri bingung itu apaan, tapi akhirnya gw bisa kembali tertidur.
Hari keempat
Selamat pagi! hari terakhir nih dibangkok, nanti sore kami harus kembali lagi ke Jakarta, yahh.. rasanya ga pengen cepet-cepet berakhir. Sesudah beres-beres dan packing, kami mencari sarapan diluar hotel. Ternyata warung yang tadi malem buka, kalau siang mereka tutup, jadinya kami memutuskan untuk makan di restoran sebelah hotel, dan karena daerahnya masi authentic banget, kami ragu kalau mereka punya menu inggris dan bisa berbahasa inggris, akhirnya kami memutuskan kembali ke hotel sebentar untuk minta bantuan mba yang bisa bahasa Indonesia itu untuk membantu kami memesan makanan, dan dia pun membantu kami dengan menuliskan menu yang ada di restoran tersebut, sehingga saat memesan, kami hanya tinggal memberi kertas, dan random aja gatau harganya, haha.. Makanannya ya okelah.. Mayo sempet beli thaitea lagi di warung seberang. Abis makan kami jajan-jajan lagi didekat sana, biasa, makanan jajanan kesukaan kami sate yang macem-macem itu, hihi.. Setelah makan, kami check out dan menitip barang kami dihotel. Sebelum pulang kami memang berencana untuk mengunjungi MOCA, museum of contemporary art, atas gagasan Mayo, jieh art bangets sih anaknya, padahal yang anak art kan gw, haha, thanks God he loves it too. Kami meminta bantuan mba hotel kami untuk memesan grab ke MOCA, ternyata kalau minta tolong dia, mudah sekali, hehe.. Berangkatlah kami, perjalanan tidak terlalu jauh, dan untungnya museumnya buka. Ternyata museumnya kece. Sebelum masuk, kami harus beli tiket, dan disana harga pelajar lebih murah. Mayo sih enak dia masih punya student card S2 nya, dan belom lama lulus. Lah gw piye, tapi Mayo bilang coba aja pake student card kamu, yaudah gw kasi aja student card UPH gw yang ada tulisan 2010 nya, mbanya rada ragu, mungkin dia mikir ini anak kagak lulus-lulus apa, haha.. trus mbanya nanya tahun 2010 itu tahun lulus atau masuk, karena gw anaknya ga bisa boong, gw rada bingung jawabnya, jadi mikir, sok-sok ga ngerti dia ngomong apa, karena Mayo jago ngibul, lol, dia bilang iya itu tahun masuknya.. lol lol lol, padahal itu tahun gw lulus, hahahha.. anak muda, akhirnya kami bayar dengan harga student, but that was fun tho. Lalu kamipun masuk, super cool museumnya, gilee.. dan sepi, tenang, bagus deh. Awalnya kami terkesima dengan patung Salavador Dali, Pelukis favorit gw dengan gaya surrealismnya. Keren banget patungnya kaya beneran. Didekat situ ada kafe yang menyenangkan, dan kami memutuskan setelah udahan akan kesitu, lalu kami lanjut melihat-lihat, tempatnya luas banget dan berlantai-lantai, ga abis-abis deh pokoknya, ada patung, lukisan, sculpture, interaktif art, dan lain-lain, seru dan keren-keren banget. Dan kami pun tidak lupa berfoto-foto disana, ada satu ruangan yang tidak boleh difoto, kayanya karya yang sangat berharga, well thats fine, kita juga ga terlalu foto-foto, lebih enak nikmatin, hehe.. setelah berjam-jam dan sudah hampir semua lantai kami jelajahi, kami turun kebawah untuk ke kafe yang awal tadi, beli cemilan sedikit dan minuman, sembari duduk-duduk diluar santai, ahh what a nice afternoon, I love it. Setelah itu kami foto-foto sedikit di bagian outdoor museumnya, every part of museum itu bagus-bagus semua. Setelah itu kami pun beranjak pulang. Mencari taxi dengan bantuan peta dari mba hotel, yang menunjukan arah tujuan kami ke pak supir, lalu sampailah kami di hotel. Istirahat sebentar, ambil barang, dan bersiap berangkat ke bandara. Kalau tidak salah inget, tiba-tiba ada taxi bekas orang, dan kamipun meminta bantuan mba hotel untuk bilang ke supirnya bahwa kami akan ke bandara. Setelah sampai bandara, check in dan segala macem, kami harus mengantri imigrasi yang cukup panjang itu, huff.. lumayan makan waktu, dan Mayo pengen beli oleh-oleh dulu buat orang kantor setelah itu, untungnya sempet, setelah itu Mayo merasa lapar dan ingin membeli Mcd, gw awalnya khawatir akan telat kalau ngantri, dia pun sempat ragu tapi akhirnya beli juga, si anak labil, hehe.. Lalu kamipun menunggu di ruang tunggu, dan menunggu panggilan pesawat kami, setelah dipanggil kamipun menuju ke pesawat, ternyata minuman Mayo tidak bisa masuk kepesawat karena minumannya cup, mungkin takut tumpah, yah sayang banget, tapi ya mau gimana lagi. Akhirnya kamipun terbang ke Jakarta, di perjalanan gw ngantuk banget jadi kamipun hanya istirahat :). Bye Bangkok, see you in another time with him also :')












P.s. I really miss to travel with you again, my favorite travel mate, my favorite person.
I need you to be my best friend.

Kamis, 08 Juni 2017

Dubai, I'm in Love

This year is kinda magical, hampir semua keinginan yang gw inginkan kesampaian. Akhir tahun 2016 lalu, gw dapet kesempatan buat jalan-jalan ke DUBAIII, dubai mennn… negara yang ga pernah kepikiran buat kesana. Dubai? ada apaan? mahal kayanya cost jalan-jalannya. Eh gataunya bisa ksanaa, seneng bangettt!! Terus gw boleh ajak 2 temen gw, widiih mantep. List pertama yang gw ajak udah pasti Mayo, satu lagi siapa ya.. waktu itu lagi sering cerita-cerita ke temen gw namanya Aria, gw sama Aria cukup deket sih, suka curhat. Gw kenal Aria di Bali 2014 kalo ga salah. Waktu itu gw lagi jalan sama Sergey temen gw dari Ukraina. Nah pada saat itu gw stay di kosan temennya Sergey namanya Aweng, yang mana mereka berteman karena Couchsurfing. Actually Aweng ga nerima siapapun dari couchsurfing buat stay di kosannya dia, tapi entah kenapa dia menerima Sergey, mungkin karena sama-sama musisi kali ya. Jadi stay lah gw di kosan aweng yang actually it's too small buat 4 orang, hahhaa. Ada Aweng, Ijal (temen aweng dari lampung) , Sergey dan gw. Well, its okelah sesekali rame-ramean, mereka seru semua kok anak-anaknya. Just for you know gegara trip gw sama Seergey dibali (gw akan cerita suatu hari di blog gw tentang trip ini), gw kenal banyak banget temen baru yang super nice, menyenangkan dan baik. Nah balik lagi ke cerita si Aria, waktu itu Aria lagi abis jalan-jalan dibali, dan dia suatu hari stay di kosan Satria, Satria itu tetangga kosan Aweng. Nah karena pada sore itu Satria lagi sibuk, makanya gw, sergey dan anak-anak kosan termasuk Aria hangout deh di salah satu cafe pinggir pantai di batu bolong, sekarang cafenya udah ga ada, udah ganti katanya. nah nongkronglah kami sore-sore enak disana, eh gataunya Aria abis ulang tahun, ditraktirlah kami, hahah padahal baru kenal. Abis itu malemnya lanjutlah kita nonton Aweng manggung (Aweng itu gitaris, dia punya band sama bekas vokalinya tangga yang dulu, Dee, dan bikin band namanya Dice) Kita nonton di Ubud, rame-rame sama Sergey dan 2 orang bule cw asal slovakia, temennya Sergey. Nongronglah kita di cafe ubud itu sambil, minum-minum lucu, setelah acaranya selesai, kita lanjut nongkrong di pinggir pantai double six sambil lanjut minum-minum lucu. Seru banget, kita nyanyi-nyanyi, cerita-cerita, becanda-becada disana, dan si Aweng ngajarin bule-bule cw itu nyanyi lagu Indonesia. Dan 1 bule cw itu tau lagu "Tuhan kirimkanlah aku, kekasih yang baik hati, bahkan punya teks nya dikertas, hahaha.. eh kok ceritnya jadi ngalor ngidul, nah gegara perkenalan dibali itulah, gw akrabs ama Aria. Aria bahkan pernah ngajak gw bantuin dia jadi produser buat Indonesian fashion Week tahun 2015, gw freelance dikantornya dia selama hampir 2 bulanan. Gegara itu pula gw akrab sama Aria, suka curhat mengenai cowo-cowo dan cewe-cewe. Oke balik lagi ke cerita Dubai. Oleh karena itu gw ajak Aria buat ke Dubai, doi seneng banget bahkan super berterima kasih sama gw, gw juga seneng kok ajak dia karena dia sama Mayora udah kenal, akrab dan nyambung. Tapi….. tau-tau pas tanggal keberangkatan Dubai udah dikasi tau, Aria bilang ke gw kalo dia ga bisa cuti. Grrrr kzl… udah seneng-seneng…. Dia ga bisa cuti gara-gara abis cuti ke Melbourne nonton coldplay, dan load kerjanya lagi banyak banget, YAUDAH akhirnya gw cari orang lain, orang kedua yang gw ajak yaitu Gatot. Gatot juga salah satu temen deket gw, gw kenal dia dari circle nya cabi, caca, enat (para pebisnis hipster :P), but…… ternyata paspor Gatot lagi diperpanjang di imigrasi dan baru jadi hari RABU minggu depan, dimana gw harus kasih data paspport hari jumat pada saat itu. Tapi gw tanyakan dahulu apakah Gatot bisa ikutan dengan passport yang masi diperpanjang, ternyata tidak bisa. FINE. ajak siapa lagi yaa… Nah tiba-tiba temen gw Ifan, (Ifan ini temen trip gw pas jaman ngebuzzing samsung NX, kita cuma pernah trip sekali, tapi kadang suka komen-komenan di instagram). Sejauh yang gw tau, si Ifan ini anaknya seru. Dia direct messages gw, begging-begging minta di ajak ke Dubai, hehe. at first gw said sorry to him, karena pada saat itu gw udah ada yang mau diajak. Eh setelah dapet kabar kalau ternyata Gatot ga bisa, gw menghubungi temen gw namanya Koko, gw ajak dia, tapi……. reaksi dia bukannya seneng malah, biasa aja, trus kaya "yaudah deh ikut", njir… hahhaha.. baru kali ini ada yang diajak jalan-jalan gratisan, eh jawabnya biasa aja. Kata dia Dubai ga ada di bucketlist dia, dan highlife banget, jadinya dia agak malas.. zzzzz… trus gwnya jadi males juga ngajak Koko dan seketika gw kepikiran Ifan, karena dia mau banget ke Dubai. lalu gw bilang ke Koko nanti gw kabarin lagi ya, soalnya ada temen gw yang lebih pengen ke Dubai daripada lo… dan akhirnya gw menghubungi Ifan lagi, and He was so happy! Seneng deh bisa bikin orang lain seneng. Akhirnya Fix deh yang berangkat gw, Mayo dan Ifan. Sebenernya gw nyari 1 orang lagi yang bisa nyambung sama Mayo juga. Aria, Gatot, Koko, mereka kenal Mayo dan nyambung, tapi mereka akhirnya tercoret dari list, well gw pikir Ifan kayanya nyambung-nyambung aja sama Mayo, karena anaknya nyablak… dan gw akhirnya menyadari, semua itu udah destiny ya, emang gw harus berangkat sama Ifan kali ya, dia nyekip 3 orang loh, waw ga sih, mungkin Ifan punya karma baik kali ya jadinya supposed to be like that.
Kenapa gw ajak Mayo, karena selama gw trip kemana pun kadang gw merasa homesick, dan Mayo satu-satunya orang yang selalu gw cari/telepon/ajak ngobrol di sela-sela gw trip, karena kalau ngobrol sama dia feels like home. Gw selalu seneng kalau ngobrol sama dia. Di cerita blog gw mengenai 3 minggu petualangan di dunia mimpi, gw juga sedikit cerita tentang hal ini. Nah daripada harus homesick dan nyariin dia, mending gw bawa sekalian "rumah"nya, jadinya gw ajaklah dia. I feel glad that I can bring "home" wherever I go. He's the right guy to go with me.

Oke mulailah kita mengurus-ngurus dokumen sampe tiba dihari dimana kita berangkat ke DUBAI!!!
Januari, 19. Malem-malem kita ngumpul di airport, gw, Mayo, Ifan, Adis, Ochi, Mba Novi. Mba Novi ini tur guide kami selama perjalanan. Berangkat ke Dubai jam 12 an, perjalanan ke Dubai sekitar 8 jam, dan perbedaan waktunya 3 jam dengan Jakarta. Kita sampe di Dubai subuh, matahari masi belum muncul, tetapi abis proses imirasi, pengambilan koper dan lain-lain matahari sudah terang diluar. We made it!! akhirnya menginjakan kaki di Dubaiii, gokilll~ seneng bukan main,hehehe..
Kami dijemput sama seorang tour guide yang berasal dari Indonesia tetapi bekerja di Dubai, namanya mas Ikram dengan Supir nya asal Pakistan, namanya Adnan. Ganteng euy si Adnan, hehehe… Setelah dijemput naik mobil, tujuan pertama kami yaitu sarapan di AL Dana Restoran, restoran buffet breakfast  di suatu hotel. Kota Dubai indah bangett, adem lagi. Btw Dubai pada saat itu lagi musim dingin, sehinggga udaranya enak, dan windy.. Kotanya rapih, maju, dan bersih. Pas pertama kali sampe reminds me of Los Angeles. 
Abis sarapan, kita menuju daerah kota tua, pertama kita ke Bastakiya, Bastakiya reminds me of Greece, tempatnya seru, authentic banget, jalan-jalan deh kita keliling bastakiya. Di bastakiya ada coffee shop yang super keren gitu isinya barang-barang antik dan authenctic, kerennn… sayangnya kita ga ngopi disitu,hehehe.. 

Abis itu kita ke Dubai museum, museum yang menceritakan cara hidup tradisional di emirat dubai, juga berisi benda-benda antik lokal juga artefak dari negara-negara Afrika dan Asia yang berdagang dengan Dubai. Setelah dari Dubai museum, kita melanjutkan perjalanan ke kota tua Dubai, kita naik Abra taxi, perahu tradisional, terbuat dari kayu yang menyusuri sungai kecil Dubai. Kita menuju Spice & Gold Souk, itu merupakan pasar rempah dan emas yang terkenal di dunia. Tapi disana kita ga terlalu mood buat belanja, mungkin karena cape juga belom istirahat setelah penerbangan jauh. beberapa dari kami cuma beli kain dan cemilan. Gw beli cemilan coklat yang dalemnya isi almond, enak banget, walaupun agak sedikit mahal.




Setelah cape muter-muter, kami menuju restoran Danial Twin Tower buat makan siang, restoran kali ini restoran buffet yang isinya berbagai macam makanan khas arab dan lainnya, super beraneka ragam. Karena gw anaknya suka penasaran, gw coba sedikit-sedikit menu asing yang gw rasa menarik, ternyata rasanya authentic dan enak, ya walaupun beberapa menu ada yang rasanya abstrak, hehe.. Abis kenyang makan siang, kami menuju hotel buat istirahat. Kami stay di Ibis hotel di tengah kota, jadi strategis kalau mau kemana-kemana. Kami mandi-mandi dan istirahat bersiap untuk pergi fine dinning di Ossiano Restoran di Atlantis The Palm. Perjalanan ke Ossiano cukup menarik, melihat Dubai malam hari, dan ternyata tempatnya lumayan jauh. The palm itu kalau kita liat Dubai dari atas bentuknya seberti pohon palem, dan disanalah Ossiano restoran berada. Dalam perjalanan, kami melihat komplek-komplek rumah yang besar-besar, katanya David Beckham punya rumah disitu, wew… Selama perjalanan gw udah merasa agak ga enak badan kecapean deh kayanya.. Pas sampe Ossiano, keren euy tempatnya, katrok deh kita. Oiya kita harus pake baju rapih buat dinner malam itu, karena tempatnya fancyyyy...
Just for you know, itu makan malem gw yang paling fancy kayanya. Tempatnya super duper cool, fine dining sembari melihat aquarium besar dan ikan-ikan yang super lucu dan keren-keren, awalnya kami foto-foto dan kegirangan karena tempatnya super cool, sembari ngewine-ngewine lucu, mas-mas yang melayani kita dari india, lucu gitu, cakep dan tinggi, haha.
Makanan kami terdiri dari 7 set, makanannya ala-ala masakan master chef gitu, yang piringnya gede dan menunya seiprit. Awalnya ngerasa ga enak kalau makananya ga diabisin, walaupun beberapa appetizernya rasanya abstrak, haha.. appetizer favorite gw yaitu oyster. Appetizernya banyak banget men ga abis-abis, ada lagi ada lagi, terpaksa deh ngabisin. Pada saat itu gw lagi sedikit ga enak badan, kayanya gara-gara jetlag dan kurang istirahat. Jadinya makannya juga jadi kurang nikmat. Pas masuk main course, menu kesukaan gw steak dan rasanya enak, gw udah ga kuat buat makan, dan cuma sanggup ngabisin setengah, udah ga kuat lagi gw. Akhirnya kami minta break sebelum masuk ke dessert. Beberapa dari kami merokok dahulu sebelum makan kembali, karena sejujurnya kami sudah sangat kekenyangan. Setelah itu hidangan dessert, hidangan desert terdiri dari 2 menu. Waduh, tapi karena enak dan ga terlalu berat, kami bisa menghabiskannya. Setelah menikmati makanan dan indahnya restoran itu, kami kembali ke hotel. Sebenernya di seberang restoran Ossiano ada beberapa food truck lucu-lucu dipinggir pantai, ada juga yang duduknya pake hammock. Wacananya sih pengen BM ksana, tapi ternyata setelah kekenyangan dan cape seharian, akhirnya kami kembali ke hotel untuk istirahat, karena jadwal besoknya juga cukup padat. Oh, kita pada kepo berapa harga buat fine dinning di Ossiano, ternyata sekita 5 jutaan/pax, gokil mahalnyo~ Kalo kata Ifan, idup gini-gini amat, kapan susahnya (saking fancynya hidup kami pada saat itu), hahaha dasar.. Pas sampe hotel tenryata gw masih ngerasa sedikit ga enak badan, gw akhirnya gw muntah, 5 juta terbuang begitu aja, fufuffu.. maap.. kayanya gara-gara percampuran antara jetlag, cape kurang istirahat, makanan yang super banyak dan beberapa makanan abstrak masuk ke perut gw, akhirnya ambyar sudah.

Tapi kayanya gw emang kurang cocok sama udara Dubai yang windy itu, masuk angin muluk gw, hahaha. Dan akhirnya kita bisa istirahat…Oiya Dubai itu enaknya buat dikunjungi kalau lagi winter, kalau lagi summer katanya panasnya minta ampun, almost 50 derajat celcius kalau ga salah. Buset deh, ogah keluar rumah sih pasti tuh.

Hari kedua, hari ini waktunya eksplor Abu Dhabi. Setelah sarapan, gw, Mayo, Ifan  menyempatkan untuk berfoto didepan dan belakang hotel, ternyata menyenangkan udara di Dubai pagi-pagi untuk berfoto, taman belakang pun bagus, tracknya empuk, buat orang jogging, dan kita foto-fotu lucu disana.

Setelah itu, kita berangkat ke Abu Dhabi, perjalananya memakan waktu kira-kira satu jam dari Dubai. First stop kita yaitu Ferrari World di Yas Island. Abu Dhabi itu lebih hijau dibandingkan di Dubai yang lebih banyak gedung-gedung nya.  Di ferrari World ada jet coaster tercepat di dunia, tetapi kita ga main ke wahananya, kita cuma liat-liat, foto-foto dan jalan-jalan di mall nya. Si Ifan ngajakin buat masuk dan main wahananya, karena terbatasnya waktu dan masuk wahananya agak mahal, kayanya sayang deh. Jadi kami memutuskan buat ga masuk ke wahananya, karena masi banyak tempat yang harus kami kunjungi setelah dari Ferarri world. Di mal itu kita sempet ngafe-ngafe bentar, dan Ochi yang lagi jalan-jalan sendirian wasap ke grup dan bilang ada vans yang gw cari di mal itu, akhirnya gw dan Mayo memutuskan buat nyamperin ke toko sepatu tersebut, ternyata yang gw cari ga ada, dan setelah muter-muter nemu toko onitsuka tiger, yang mana di Indonesia ga ada tokonya sama sekali, widiihh.. dan Mayo nunjuk satu sepatu kece yang tadinya dia mau beli, setelah gw liat eh keren banget, dan tanpa mikir panjang dan karena lagi diskon juga, gw langsung beli, keren coooy, ga ada di Indonesia. Nah Mayo masi ragu-ragu beli atau ngga, dasar anak labil, fufu. Dan kita sebenernya aga ragu belanja karena di iming-imingi kalau di Dubai mal-mal lagi pada diskon gede-gedean. Gw awalnya ragu, tapi sikat ajalah~ seneng banget beli spatu itu, fufufuu~ mumpung dapet duid jajan juga, hehehe… Abis liat-liat kami turun kelantai dasar buat makan siang, makan siang kali ini chinese food, sebelum makan siang kita beli oleh-oleh pernak pernik di tengah mol Abu Dhabi itu, barangnya lucu-lucu dan ga terlalu mahal. 
Setelah makan siang kami melanjutkan perjalanan ke Emirates Palace dan Jumeirah Etihad Tower, ngelewatin Presidential House, Heritage Village dan ABu Dhabi Cornice. Di Abu Dhabi banyak taman-taman seru gitu, super panjang, dan pada saat ngelewatin taman tersebut banyak yang lagi pinkik, seru amattt.. Kita foto-foto di depan Emirates Palace dan Jumaeirah Etihad. 
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke Abu Dhabi, tapi kami mampir dulu ke salah satu museum dan galeri, ceritanya sih numpang pipis, tapi karena ga boleh numpang pipis doang, akhirnya kita harus sok-sokan ngeliat-liat museum tersebut. Tapi usut punya usut, kata Mayo kayanya emang kita sengaja dibawa ke museum tersebut karena museum tersebut pasti udah bekerja sama dangen tur and travel yang bawa kami, jadinya saling memberi keuntungan (probably like that). Setelah tidak ada yang kami beli dan hanya lihat-lihat di museum dan galeri tersebut kami melanjutkan perjalanan ke Grand Mosque, di Grand Mosque, orang dari agama lain boleh masuk, tetapi semuanya harus memakai pakaian yang terutup/sopan dan yang wanita harus pake selendang buat nutupin kepala. Sebelum berangkat ke Dubai, gw emang udah tau bakal ke Grand Mosque, dalem hati gw, apa rasanya ya ke negara muslim dan pergi ke mesjid, karena isu-isu yang ga mengenakan belakangan ini di Indonesia tentang agama, dan sedikit pengalaman buruk dengan seseorang yang menurut gw agak fanatik, membuat gw sedikit terusik dan tidak nyaman. Tetapi ternyata…. setelah masuk ke are Grand Mosque, atmosfirnya super damai dan enak. Banyak orang dari berbagai penjuru negara, berbagai ras, dan berbagai agama memakai kerudung, dan kami saling menghormati, dan respek dengan aturan-aturan yang ada. Gw merasakan indahnya perbedaan agama di sana. Masjidnya sungguh megah dan luar biasa indahnya. Pas kami tiba, waktu itu pas lagi sunset, sehingga pemandangan mesjid dan sunsetnya menjadi WOW. Lalu kami jalan-jalan dan masuk ke area mesjid sembari foto-foto. Sungguh indah dan damai disana. Untuk masuk kedalam kami harus melepas sepatu kami. Di dalam mesjidnya sungguh indah, terdapat 1000 sebutan nama Allah di dinding, dan terbentang pula karpet yang dijahit oleh ribuan wanita, karpet yang sungguh keren, tidak ada potongan jahitan, semuanya menyatu. Beberapa dari kami yang beragama muslim menyempatkan untuk sholat disana, termasuk Mayo, hehe.. Mayo yang jarang-jarang sholat, tapi kapan lagi yekan bisa sholat di Grand mosque Abu Dhabi. Sembari menunggu para pria sholat, kami yang cw-cw nunggu di dekat kolam yang ternyata kalau malem grand mosque itu tambah keren, asli.

Salah satu kata-kata mas Ikram (tur guide) kami yang gw inget sampe sekarang melekat di otak gw, Dubai memang negara muslim, tetapi mereka tidak pernah membicarakan/mempermasalahkan agama, karena buat masyarakat disana agama itu bukan untuk diperbincangkan, agama tidak ada urusannya antara manusia satu dengan manusia lainnya, agama itu urusan satu orang dengan Tuhannya. Mendengar cerita tersebut buat gw sungguh INDAH dan MENENANGKAN, gw sangat setuju dengan hal itu. Disana pun tidak semua wanita berkerudung beragama muslim, ada juga agama lain yang memakai kerudung. Kerudung disana lebih kepada tradisi dibandingkan dengan agama. Menurut gw warga Indonesia yang seharusnya berbhineka tunggal ika harus lebih banyak belajar dari negara-negara muslim ini. Awalnya gw merasa sedikit aneh untuk berlibur ke negara muslim, tetapi ternyata dari negara ini gw banyak belajar, pelajaran yang sungguh indah. Gw sebagai penganut nasrani, mengakui bahwa muslim itu sama indahnya dengan agamaku dan agama lainnya, sayang sekali banyak yang………. ah ya begitulah, kadang bikin sedih melihat hal-hal yang banyak terjadi di sekeliling gw belakangan ini…( and I dont like talking about religion things, and yes religion is the relationship just between you and God) Semoga lewat cerita gw, banyak orang juga yang bisa belajar indahnya perbedaan.
Setelah dari Grand Mosque kami melanjutkan makan malam di restoran Sidra, Arabian food. gitu, ada hummusnya dan sayurannya enakkk bangettt.. tadinya kita dijadwalin buat makan di restoran betawi, yekali deh ya.. dah jauh-jauh ke Dubai makannya makanan Indonesia, heheehe.. akhirnya gw menyarankan buat cari tempat makan lain yang lebih authentic, dan di Sidra inilah akhirnya kita makan. Abis makan malam, kami kembali ke hotel untuk beristirahat.

Hari ketiga, bangun tidur dan sarapan, lalu kami pergi menuju Burj Al Arab, salah 1 bangunan khas Dubai, kalau kalian nge Google Dubai, pasti gambar Burj Al Arab akan nongol, hehe.. Burj Al Arab ini merupakan sebuah hotel mewah bintang 7, wow.. 7 cuy… Tetapi dalam perjalanan kami singgah dulu ke daerah sekitar Jumeirah Mosque untuk berfoto dari depan, kami tidak masuk pada saat itu, setelah itu kami melihat-lihat beberapa toko hipster di dekat sana. Setelah itu, kami pergi ke sebuah pantai yang pemandangannya si Burj Al Arab, pantainya berangin, dan airnya dingiiiin, gw sempet mencelupkan kaki gw dilaut itu, kapan lagi yekan nyentuh laut Dubai, fufu.. Setelah melihat-lihat dan berfoto-foto, kami pergi ke Dubai marina, untuk melihat-lihat dan berfoto-foto ria, enak banget deh tempatnya… Tadinya kami sempet berencana untuk pergi kesana lagi saat malam, tetapi tidak jadi..

Setelah dari Dubai Marina, kami makan siang di Sky Restoran, makanan korean buffet gitu. Dari namanya Sky restoran, gw kira restorannya bakal ada di lantai sekian puluh sebuah gedung, restoran di ketinggian tertentu, ternyata…. restorannya di sebuah gedung lumayan tua, dan cuma beberapa lantai di atas, zzzz… isinya kebanyakan orang asia, probably orang korea, tapi makanannya enakkkk, gw kalap.. ngambil banyak banget, secara all you can eat ya.. dan ada sushiii… whoaaa… mantep. Setelah super kenyang kami kembali ke hotel untuk istirahat sebentar dan bersiap untuk Desert Safari, fufuuu ga sabar.. 

Sore telah tiba, bersiaplah kami untuk berangkat dijemput sama mobil desert safarinya. Yang nyupir ternyata agak jutek dan kurang ramah, dan ternyata orang-orang di Dubai itu kalau nyetir ngebutnya gile, hahah.. tapi kayanya jago-jago sih. Berangkatlah kami, perjalanannya lumayan jauh, first stop kami sudah di padang gurun, tempat buat main ATV, atau jajan-jajan atau santai-santai sembari menunggu waktu untuk menjelajah padang gurun. 
Kami sudah janjian dengan supirnya untuk berkumpul jam sekian, jam 5 kalau ga salah, tetapi sebelum waktunya, kami udah dipanggil untuk ke mobil, duh.. belum sempet pipis, mana wc nya ngantri banget, jorok lagi, grrr… akhirnya kami memutuskan untuk pipis dulu, tetapi si Ifan kena omel sama si supirnya gara-gara kami terlambat, hahah.. si Ifan langsung takut gitu sama supirnya, galak bener, ga ramah.. padahal yang pipisnya lama kan cw-cw, karena ngantri tapi dia yang kena omel, fufu.. padahal kami ga telat dengan jam yang sudah dijanjikan, ya mungkin supirnya takut terlambat kali ya karena pergi ke venuenya harus rama-ramai dengan mobil rombongan lainnya. Pas di gurun, semua ban mobil sudah dikempesin, supaya bisa off road di gurun pasir. Second stop, kami diberi kesempatan untuk foto-foto sebentar di gurun pasir, kami jalan lumayan menjauh dari mobil untuk cari spot foto, saat sedang asik-asik foto, tiba-tiba kami diklaskon oleh mobil-mobil dari kejauhan, dan kami bingung, kenapa ya? Ternyata spot tempat kami foto, akan dilalui oleh si mobil-mobil offroad yang akan lewat, dan ternyata si supir juga udah klakson-klakson kami, karena kami harus jalan juga.. wew.. cepet banget.. 
Dan seru banget off road di padang gurun, aslik, ngeri-ngeri seru dan pemandangannya whoaaa super cool.. Di mobil ada besi-besi di beberapa bagian atas untuk kami pegangan, dan sepertinya untuk menjaga juga kalau mobilnya kebalik, kami ga kena. Kami teriak-teriak seru tapi ngeri, hahahha ngebut banget, doa aje biar aman-aman aja, hahah.. gokil.. lalu spot ketiga kami juga dipersilahkan untuk foto-foto, nah disitu gw kebelet pup banget bangetan, gileee, mana ga ada apa-apa sama sekali di tengah padang gurun, mau di semak atau pohon juga ga ada, ada tapi jauh bener, hahah.. gila harus gw tahan.. Tapi pemandangan disana super indahhh, hamparan padang gurun yang super luas, dan pada saat itu pemandangannya sunset, wooow! 
Lalu kami dipanggil kembali ke mobil untuk menuju spot yang sesungguhnya. Campnya super keren!! kami super excited, gila gila… dan disana kami boleh naik unta, sudah termasuk di paket kami. Disana kami akan melihat beberapa pertunjukan dan makan malam, makan malam kami ala-ala BBQ, wiiii seru! Masuk ke camp nya pun super cool ada karpetnya gitu trus banyak bale-bale dan meja-meja lesehan untuk kami duduk, gila gila keren banget.. but satu hal, hal pertama yang harus gw lakukan yaitu pup.. hahah lari deh gw ke wc, untung wc nya bersih dan sepi.. fiuh syukurlah.. Setelah selesai pup, gw kembali ke meja tempat temen-temen berada. Ihhhh seru banget siih, gilaaa, thanks God. Tadinya kami mau naik unta, ternyata yang ngantri banyak, jadinya gw, mayo, dan Ifan foto-foto di spot untuk sand boarding. Tadinya Mayo dan Ifan mau main sandboarding, tetapi ga ada penjaganya, dan kami gatau cara mainnya, dan hari pun sudah mulai gelap, akhirnya kami hanya foto-foto. Lokasi foto-foto kami agak menanjak dan pemandangan disatu sisi yaitu camp kami, disisi lainnya yaitu hamparan padang gurun yang luas, yang tak berujung. Ditempat kami foto-foto ada obor-obor menyala gitu, jadinya kami foto-foto dengan memanfaatkan cahaya obor dan menjadikannya properti, hihi… hasil fotonya wow keren… Dan kami sempat foto-foto juga di dekat sebuah meja, yang entah buat apa dan entah darimana, tapi keren banget buat foto karena lokasinya di tengah padang gurun. ternyata acaranya sudah dimulai, kami bisa melihatnya dari kejauhan, tetapi kami masih asik dengan foto-foto kami, terutama si Ifan, haha.. dia sampe manggil Ochi buat fotoin dia lagi. Gw sama Mayo memutuskan untuk turun, menikmati acara dari bawah dan menyantap makanan yang tersedia. Makanannya seru-seru dan enak.. Oh sebelum makan, gw penasaran dengan tattoo henna tangan, di paket kami, kami juga boleh tatto henna gratis, akhirnya gw pun mencoba, hihii keren hasilnya, yang nato in ibu-ibu asalnya dari Ukraina, dia merantau ke Dubai, dan kerjaannya tattoo hena dimana-mana, cool.. Kami pun ngobrol-ngobrol sedikit. Setelah selesai gw memberikan sedikit tip buat ibu itu and said Thank You. Untuk semetara tangan gw ga boleh digerakin beberapa saat, karena belum kering hennanya, dan takut hasilnya berantakan. Akhirnya Mayo bantuin gw untuk ambil makanan. Di sela-sela pertujukan, kami melihat spot untuk naik unta sedang sepi, maka kami memutuskan untuk naik unta disana, seruuu… ngeri-ngeri seru, ternyata unta itu tinggi banget ya, jadinya pas unta nya berdiri atau duduk bikin deg-deg an, hihii.. naik untanya cuma keliling sebentar sih, nah tiba-tiba ifan dateng dan mau naik unta juga, akhirnya gw sama Mayo minta ijin untuk naik 2 kali, asoy.. Setelah selesai bermain dan berfoto sama unta, kami pun makan kembali sembari menikmati pertunjukan tari-tarian. Yang paling heboh yaitu pertunjukan tari perut oleh seorang perempuan, perempuan itu lumayan genit menggoda laki-laki, biar dikasi tip kali ya, hihii.. Tariannya sangat seksi dan bersemangat.. Ditengah-tengah pergantian pertunjukan tari, gw pergi ke sebuah spot api unggun, asli api unggunya seru banget, yang nyalain orang sana dengan pakaian arabnya , whoaa pemandangan yang keren untuk difoto, didekat api unggun itu, kita juga bisa duduk-duduk. Safari desert itu the best sih, lebih menyenangkan dan menarik dibandingkan kita makan fine dining yang harganya super mahal itu, but dua-duanya tetep seru sih bagaimanapun juga. "Idup kok gini-gini amat", kalo kata Ifan, kamipun tertawa, sembari menikmati kebaikan semesta di Dubai. Kami sempat ditawari pedagang yang berjualan pasir di botol buat kenang-kenangan, awalnya gw ga tertarik buat beli, tetapi kalau membeli banyak harganya didiskon, akhir nya gw pun ikutan membeli, yah buat kenang-kenangan juga sih sesekali, hehe.. 
Perjalanan pulang kami tidak melewati padang gurun lagi, kami lewat jalan raya, perjalanan ke hotel lumayan jauh, lalu kembalilah kami ke hotel untuk istirahat. Kami sempet cerita ke Ikram kalau supirnya kurang ramah, kami mau nanya-nanya pun jadi takut/segan, hehe. Seharusnya kalau bawa turis bisa lebih ramah, dan akhirnya mas Ikram pun kasih saran untuk perusahaannya. Sungguh melelahkan hari itu, kami pun beristirahat. Beberapa anak mengajak untuk belanjan di mall Deira, letaknya di seberang hotel. Mayo tadinya mau ikutan, kalau gw sih males, cape banget, tapi tau-tau dia juga memutuskan untuk ga ikut juga, well alright, good night.

Hari ke empat, sarapan yang sama di hari ke empat, udah mulai bosen makanannya, hehee.. Setelah makan, kami berangkat ke sebuah Mall namanya, Mall of Emirates untuk bermain ski indoor, yay!! Pertama kami harus mengambil peralatan yang diperlukan untuk masuk ke area ski, jaket, celana, kaos kaki, sarung tangan, dan sepatu. Setelah selesai bersiap, kami masuk, dan didalam dingin bangettt, jadi ini toh ski indoor terbesar didunia, eh tapi ga sebesar yang gw bayangakan sih, dan ternyata paket untuk kami tidak bisa untuk main ski, jadi hanya seluncuran-seluncuran, bola-bola gelinding dan beberapa permainan lainnya, lebih kaya buat anak-anak sih, tapi ternyata seru dan nyeremin juga, haha.. Ifan tadinya ngajakin gw dan Mayo untuk bego-begoan, sok-sokan gatau kalau kita ga boleh masuk ke area buat ski, tapi gw sama Mayo gamau sih, ga enak juga, lagian kita ga bisa main ski, haha… ngeliat yang main jago-jago amat dah, ngeri-ngeri juga, curam gitu.. Setelah seru-seruan main, foto-foto, video-video an, kami juga main lempar-lemparan salju kaya bocahh, tapi seru, hahahh… rambut gw lumayan basah karena es, lalu kami pun kedinginan banget, tangan gw udah super dingin dan mati rasa, kami pun memutuskan buat udahan. Setelah mengembalikan barang-barang yang dipinjam, kamipun ke luar area untuk mencari Adis. Oh Adis, mba Novi, dan mas Ikram, ga ikutan main es, mereka memutuskan untuk jalan-jalan di mall tersebut. Gw seneng banget deh kalo inget-inget semua kejadian di Dubai, apalagi bisa pergi sama Mayo juga :). Lalu kami pergi mencari makan sembari menunggu Adis, gw makan KFC, dan KFC Dubai enakkkk! Ga nyangka juga sih, hehe.. setelah makan, Adis, Ifan dan Mayo pergi ngerokok, dan karena gw masih makan, Ochi nemenin gw makan karena dia ga ngerokok. Setelah itu kami janjian lagi didepan area ski untuk pergi ke spot berikutnya. Sembari ke meeting point, gw dan Ochi ngeliat-liat sepatu, gw nyari Onitsuka Tiger yang sama kaya gw beli di Abu dhabi, untuk ngeliat harganya, karena Mayo agak nyesel ga beli, dia kira di Dubai lebih murah, ternyata lebih mahal, udah dicari kemana-mana tetep aja mahal, ga semurah di Abu Dhabi, sabar ya may.. fufu.. Setelah berkumpul kami pergi ke tempat berikutnya yaitu Dubai Mall, Dubai mall itu mall paling besar di Dunia (katanya sih) dan ternyata bener chui, gede banget mallnya ga abis-abis, capek juga jalannya, disana kami diberi waktu untuk belanja dan liat-liat.. Kami masuk Dubai mall melalui jalur belakang, melewati Palace Down dan kafe, kami menyempatkan diri dulu untuk foto-foto disana.
Yang paling sering kami liat ya toko sepatu again and again, gw masi penasaran nyari vans dan onitsuka tiger lagi. Ternyata setelah diteliti, vans oldskul atau klasik di Dubai lebih mahal ketimbang di Indonesia, tetapi vans yang warnanya macem-macem, di Dubai jauh lebih muree.. Di mall itu juga terdapat aquarium superrr gede, tapi kami ga masuk, gw dan mayo cuma liat-liat dari depan, kamipun sempet ke sebuah toko pakaian yang keliatannya expensive, cuma karena di dalam toko itu ada bapak-bapak yang main saxophone lagu jazz dan super keren. Lalu kami harus ke tempat meeting point kami untuk makan malam. Ditengah perjalanan ke restoran itu terdapat semacam jembatan dimana kami dapat melihat Burj Kalifa dengan sangat jelas, dan pada Burj Khalifa tersebut terdapat lampu-lampu indah atau semacam LED, dimana kita bisa menikmati Burj Khalifa dihiasi dengan lampu-lampu yang seperti menari-nari. Di mall tersebut tiap jam berapa gitu atau tiap 1 jam (gw lupa) ada dancing fountain yang cukup terkenal. kami pun makan malam sembari melihat dancing fountain yang super keren itu, untuk melihat lebih dekat kami harus agak sedikit keluar restoran tempat kami makan dan melihat dari sana, pemandangan disekitar sana selain dancing fountain yaitu semacam danau buatan dan ada gondolanya, dan dari sana pun terlihat Burj Khalifa dengan jelas. Lagu-lagu yang diputar pas dancing fountain pun keren banget, yang paling gw inget sky fall nya Adele, pas banget sama si dancing fountain nya. Setelah makan kami pun bersiap untuk pulang ke hotel.
Karena keesokan harinya kami harus kembali pulang kembali ke Jakarta, Adis mengajak kami untuk pergi ke bar, mumpung masih di Dubai nih, last night, harus dinikmati dong.. Setelah istirahat dan mandi-mandi sebentar di hotel, kami ber 5 berkumpul di lobi dan memesan uber untuk ke tempat longue tujuan, ternyata tempat pertama yang kami tuju, tutup sedang renovasi, tetottt… akhirnya kami googling dan mencari tempat lain, akhirnya kami pun menemukan tempat lain. Kali ini kami memutuskan untuk naik MRT karena pengen ngerasain juga sih naik MRT disana, kami harus jalan kaki sedikit lalu naik MRT lalu kami sampai ke stasiun yang kami tuju, dan harus jalan sedikit lagi, lalu sampailah kami di tempat tujuan, di sebelahnya ada toko sepatu dan kami pun mampir sebentar, disana ada vans pink super cute tapi bahannya dari sweat tapi cukup murah, karena ga berencana untuk belanja malam itu, gw pun memutuskan untuk kembali kesana besok sebelum pulang. Ternyata bar nya keren banget, di rooftop yang tinggi, dan kami bisa melihat pemandangan Dubai malam hari dari atas sembari ngebir-ngebir cantik~ ah senangnya.. udara malam itu dingin banget, Dubai emang lagi musim dingin sih, ditambah di rooftop, anginnya wew… Bagusnya di longue tersebut disediakan selimut, yayy.. seru.. setelah minum, nyemil dan foto-foto, kami pun kembali ke hotel untuk beristirahat.

Pagi telah tiba, waktunya kembali ke Jakarta nih, nooo… masi pengen jalan-jalan, hehehe.. DAN GW PUN BELOM BELI OLEH-OLEH, ngebut deh beli oleh-oleh hari itu, kami pergi ke day to day, surgaaa… banyak banget barang dan makanan lucu-lucu buat oleh-oleh. Boronglah kami buat oleh-oleh. Setelah belanja sana sini kami janjian dengan Adis di mall Deira untuk makan siang, dan gw memilih makan siang KFC lagi, hahah.. nagihh… ayamnya gede, banyak, dan nasinya warna kuning dan super banyak, tepi enakkk.. Abis makan ternyata masih pada mau ke day to day, untung day to day ini dekat banget dengan hotel kita, bisa jalan kaki, dan kami pun kesana lagi.. beberapa dari kami nambah belanja sedikit. Dan gw ga sempet balik lagi ke tempat vans semalem karena lumayan jauh, huhu nyesel ga beli. Sebenernya Ifan ngajakin kami di hari-hari sebelumnya untuk subuh-subuh naik Ke Burj khalifa, Dubai itu terkenal dengan kabutnya di pagi hari, dan kalau pagi-pagi ngeliat Dubai dari atas, apalagi kalau dari Burj Khalifa, gedung paling tinggi dan melihat city dikelilingi kabut, indahnya bukan main.. Itulah yang kami liat di foto-foto orang lain selama ini, hehe.. tapi setau gw, lebih indah lagi kalau liat kabut dari atas, tetapi pemandangannya si Burj Kalifah itu sendiri,, tapi kami gatau spot itu ada dimana. Dan karena untuk naik ke Burj Kalifah lumayan mahal, dan random apakah ada kabut pada hari itu dan juga agak repot karena tempatnya cukup jauh, jadinya kami mengurungkan niat itu.
Setelah itu sudah waktunya kami harus berkumpul dihotel untuk bersiap ke airport.  Setelah ambil titipan koper, kamipun berangkat ke airport, setelah sampai, kami pamit-pamitan dengan Adnan, mas supir kami yang ganteng itu, dan mas Ikram menemani sampai kami check in, setelah itu kami pun pamitan dengan mas Ikram dan kami pun menuju ke waiting room di airport, bersiap untuk kembali pulang ke Jakarta, bye Dubai.. sampai ketemu lagi. Beberepa bulan setelah pulang, Ifan baru nemuin foto tentang Dubai, fotonya itu sensasi makan dari ketingggian, jadi kita bisa makan di sebuah tempat semacam besi yang digantung ketinggian tertentu, dan menikmati makanan dan Dubai dari atas, gokilll, hahaha.. sayangnya kami gatau tempat itu pas disana, pasti seru banget kalau bisa makan disitu, maybe someday.. hehe..
Gila mimpi apa sih gw bisa ke Dubai, Dubai itu bukan salah satu bucket list gw, kayanya terlalu fancy dan out of reach, bingung juga mau ngapain di Dubai, ternyata setelah kesana Dubai itu seru banget dan gw belajar banyak dari negeri muslim ini, dan ditambah pergi dengan my favorite person, dan teman-temen yang menyenangkan. I'm so happy! Thank you Jesus, really, Thank you.